Konten Media Partner

Kisah Tukang Parkir di Solo, 15 Tahun Kumpulkan Uang Demi Naik Haji Tahun 2020

3 Juni 2020 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
15 tahun menabung dari pekerjaan menjadi tukang parkir, Sri Suharto (66) kini harus gigit jari untuk bisa menunaikan ibadah haji tahun 2020
zoom-in-whitePerbesar
15 tahun menabung dari pekerjaan menjadi tukang parkir, Sri Suharto (66) kini harus gigit jari untuk bisa menunaikan ibadah haji tahun 2020
ADVERTISEMENT
SOLO - Selama 15 tahun menabung dari pekerjaan menjadi tukang parkir, Sri Suharto (66) kini harus gigit jari tidak bisa menunaikan ibadah haji tahun ini. Suharto, seharusnya melaksanakan ibadah haji pada tahun 2020 bersama istrinya, Suminem (57).
ADVERTISEMENT
Suharto bekerja sebagai tukang parkir sejak 15 tahun yang lalu. Dari penghasilan yang tidak banyak itu, ia selalu menyisihkan rezeki untuk berangkat haji.
Setiap harinya, ia menyisihkan Rp 40 ribu hingga Rp 75 ribu untuk bisa menjalankan Rukun Islam yang ke-5. Suharto, bekerja mulai dari siang pukul 12.00 WIB hingga malam pukul 21.00 WIB.
"15 tahun kerjanya jadi tukang parkir. Punya niatan naik haji sudah lama. Ngumpulin uang ingin naik haji dengan istri. Setiap hari enggak mesti mengumpulkan berapa, tergantung pendapatan," cerita Suharto kepada Bengawan News, Rabu (3/6/2020).
Suharto bekerja sebagai tukang parkir sejak 15 tahun yang lalu. Dari penghasilan yang tidak banyak itu, ia selalu menyisihkan rezeki untuk berangkat haji
Pendapatan dari kerjanya sebagai tukang parkir juga tidak menentu, kadang ia mendapat Rp 100 ribu bila tokonya itu ramai. Kadang juga, terutama saat pandemi COVID-19, ia pernah mendapat penghasilan Rp 20 ribu.
ADVERTISEMENT
Suharto dan istrinya itu mendaftarkan haji pada tahun 2011. Mendengar pembatalan haji di tahun 2020, Suharto mengaku ikhlas bila hal itu terjadi.
Dengan berderai air mata, ia mengaku berlapang dada apabila peraturan harus ditunda. Tapi, ia juga berharap tahun depan bisa menjalankan ibadah haji.
Selama 15 tahun, Suharto bisa mengumpulkan dana kurang lebih Rp36 juta untuk naik haji
Selama 15 tahun, Suharto bisa mengumpulkan dana kurang lebih Rp 36 juta untuk naik haji. Pada bulan Februari lalu, ia harus melunasi kekurangan yang sebelumnya telah terkumpul Rp 25 juta.
"Melunasinya Februari 2020. Alhamdulillah, saya masih punya tabungan untuk menutup kekurangan," ungkapnya.
Persiapan melakukan ibadah haji juga telah ia lewati bersama istri, mulai dari Pelatihan Manasik Haji, hingga gamis ihram pun telah siap untuk dipakai.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah beli ihram, setiap Sabtu Ahad juga ada pengajian untuk persiapan haji. Dulu ikut Pelatihan Manasik Haji, Sabtu pagi juga olahraga," tuturnya.
Hanya bekerja sebagai tukang parkir, sempat membuat Suharto merasa tidak enak hati, namun sang istri selalu memberikan semangat untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
"Sekelompok saya itu para pedagang dan saudagar, saya merasa minder karena tukang parkir, tapi istri selalu bilang enggak perlu takut, yang penting niat kita ibadah," cerita Suharto.
Kini, Suharto hanya bisa berdoa agar tahun depan bisa diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. (Tara Wahyu)
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!