Konten Media Partner

Kota Solo Mulai Buka Taman Wisata Balekambang

1 September 2021 21:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taman Balekambang, Kota Solo. (dok)
zoom-in-whitePerbesar
Taman Balekambang, Kota Solo. (dok)
ADVERTISEMENT
SOLO-Pemerintah Kota Solo mulai melakukan uji coba pembukaan tempat wisata di kota itu. Uji coba dilakukan setelah kota tersebut saat ini mulai menerapkan PPKM Level 3.
ADVERTISEMENT
Tempat wisata yang sudah diperbolehkan untuk buka saat ini adalah Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dan Taman Balekambang. Sedangkan tempat wisata lainnya belum boleh untuk buka.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha UPT Taman Wisata Balekambang, Nina Herlina mengatakan uji coba pembukaan tempat wisata itu dilakukan dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
"Pengunjung harus cuci tangan di gerbang masuk, mengenakan masker dan menunjukkan bukti vaksinasi melalui aplikasi PeduliLindungi," kata Nina, Rabu (01/09/2021).
Mereka juga melakukan pembatasan terhadap jumlah wisatawan yang masuk. Menurut Nina, tempat wisata itu hanya diperkenankan untuk dikunjungi wisatawan dengan jumlah 25 persen dari kapasitas.
Pengunjung juga dibatasi hanya boleh berada di dalam taman itu maksimal 2 jam. "Kalau sudah 2 jam kami minta untuk keluar," katanya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dari sisi usia, pengelola tidak mengizinkan anak-anak di bawah 5 tahun untuk masuk ke taman tersebut.
Berdasarkan pantauan BengawanNews, sejumlah pengunjung sudah mulai mendatangi tempat wisata itu. Hanya saja, tidak semua diperbolehkan masuk. Pengelola masih menemukan pengunjung yang tidak bisa menunjukkan bukti vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi.
Selama ini, Taman Balekambang menjadi salah satu tempat wisata favorit di Kota Solo.
Balekambang bukan taman sembarangan. Dulunya, taman itu digunakan sebagai tempat tetirah para bangsawan. Taman itu dibangun oleh Mangkunegara VII, tepat seabad silam.
Pembuatan taman itu merupakan wujud kecintaan Mangkunegara VII kepada dua putrinya, Partini dan Partinah. Dulunya, taman itu lebih dikenal dengan sebutan Partini Tuin dan Partinah Bosch.
(Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT