Kronologi Munculnya Klaster Piknik di Boyolali

Konten Media Partner
23 April 2021 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penyemprotan bus wisata dengan disinfektan (dok)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyemprotan bus wisata dengan disinfektan (dok)
ADVERTISEMENT
SOLO-Dusun Gondang yang berada di Kecamatan Ampel, Boyolali terpaksa dikarantina lantaran puluhan warganya terpapar COVID-19. Mereka tertular usai mengadakan piknik berombongan pada liburan Paskah lalu.
ADVERTISEMENT
Camat Ampel, Dwi Sundarto menjelaskan bahwa warga melakukan piknik dengan tujuan Gunungkidul dengan menyewa satu armada bus. Mereka berangkat pada pagi hari dan pulang lagi pada sore harinya.
Kegiatan itu menurutnya dilakukan tanpa sepengetahuan aparat desa setempat. "Tanpa izin dari pihak desa," katanya, Jum'at (23/04/2021). Acara itu sendiri diikuti oleh 48 orang.
Dua hari usai piknik, salah satu warga, NS (51) terkena tracing dari Dinas Kesehatan lantaran salah satu teman kerjanya terpapar COVID-19. Saat diperiksa baik melalui rapid test Antigen maupun uji PCR, NS terkonfirmasi positif COVID-19.
Hasil pemeriksaan itu membuat semua peserta piknik itu akhirnya terkena tracing dan harus menjalani uji usap. Dari hasil pengujian itu, 35 warga dinyatakan positif. "Jadi totalnya 36 orang warga Dusun Gondang positif COVID-19," kata Dwi.
ADVERTISEMENT
33 warga hanya menjalani isolasi mandiri di rumah lantaran tidak bergejala. Sedangkan 3 orang, termasuk SN, harus dirawat di rumah sakit. Pada Kamis kemarin (22/04) NS meninggal lantaran kondisinya terus menurun.
Akibat adanya klaster piknik tersebut, dusun tersebut harus dikarantina sementara waktu. Menurut Dwi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi dan Satgas Jogo Tonggo untuk pemenuhan logistik.
Selain itu, 2 Sekolah Dasar yang berada di Desa Candi juga harus menghentikan pembelajaran tatap muka. Kegiatan keagamaan seperti Salat Tarawih dan Taman Pendidikan Quran juga harus dihentikan.
Dwi mengatakan semua kebutuhan logistik dan makanan dipasok dari aparat desa bersama masyarakat. "Bantuan dari Dinas Sosial juga sudah turun," katanya.
(Tara Wahyu)