Konten Media Partner

Lestarikan Wayang Suket, Pemuda Ini Touring ke-20 Kota Besar di Pulau Jawa

26 Oktober 2020 19:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dalam rangka memperkenalkan wayang suket ke seluruh penjuru daerah di Indonesia, Gaga Rizki (30) dengan rekannya Raka Munggar (25), pendiri kelompok wayang suket Indonesia melakukan touring menggunakan sepeda motor ke-20 kota besar di Pulau Jawa
zoom-in-whitePerbesar
Dalam rangka memperkenalkan wayang suket ke seluruh penjuru daerah di Indonesia, Gaga Rizki (30) dengan rekannya Raka Munggar (25), pendiri kelompok wayang suket Indonesia melakukan touring menggunakan sepeda motor ke-20 kota besar di Pulau Jawa
ADVERTISEMENT
SOLO - Dalam rangka memperkenalkan wayang suket ke seluruh penjuru daerah di Indonesia, Gaga Rizki (30) dengan rekannya Raka Munggar (25), pendiri kelompok wayang suket Indonesia melakukan touring menggunakan sepeda motor ke-20 kota besar di Pulau Jawa. Mulai dari Tangerang, Jakarta, Bogor, Tasikmalaya, Bandung, Purwokerto, Wonosobo, Yogyakarta, Semarang, Tuban, Surabaya, Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Malang, Kediri, Ponorogo, dan Surakarta.
ADVERTISEMENT
Kegiatan touring ini akan berlangsung selama 2 bulan. Dimulai dari hari Senin, 26 Oktober 2020 yang dilepas dan diberangkatkan secara langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan Surakarta, dan akan kembali lagi ke Kota Surakarta pada tanggal 26 Desember 2020. 
"Nantinya kami akan melakukan pengenalan tentang wayang suket itu seperti apa, sejarahnya bagaimana, dan filosofinya bagaimana. Kemudian kami akan membuat wayang suket bareng-bareng bersama anak-anak kecil dan diakhiri dengan pementasan," ucap Gaga Rizki.
Ke-20 kota yang dikunjungi kedua pemuda ini ialah Tangerang, Jakarta, Bogor, Tasikmalaya, Bandung, Purwokerto, Wonosobo, Yogyakarta, Semarang, Tuban, Surabaya, Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Malang, Kediri, Ponorogo, dan Surakarta
Menurut Gaga Rizki, wayang suket adalah warisan budaya bangsa yang asli dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang harus dilestarikan.
"Sesuai dengan namanya suket, itu dari bahasa Jawa artinya rumput. Jadi wayang suket itu wayang yang terbuat dari rumput dan dia enggak ada pakem seperti wayang kulit, seperti cerita Mahabarata, Ramayana itu enggak ada," jelas Gaga. 
ADVERTISEMENT
Lanjut Gaga menerangkan bahwa pada zaman dahulu kala, saat pentas wayang kulit orang membawakan cerita rakyat-rakyat sekitar. Sedangkan pada wayang suket Indonesia membawakan cerita rakyat Indonesia dari semua Nusantara.
Menurut Gaga Rizki, wayang suket adalah warisan budaya bangsa yang asli dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang harus dilestarikan
"Nantinya kami akan memprioritaskan mengenalkan ke anak-anak sekolah karena itu generasi muda kita. Tapi nanti kalau ada car free day, kita akan stop di car free day juga, jadi untuk umum semuanya. Kami juga bekerja sama dengan art space atau sanggar kesenian yang ingin kami kunjungi," imbuhnya. 
Di lain pihak, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, Agus Santoso, berharap nantinya wayang suket ini dapat menjadi media dongeng bagi anak-anak. Karena cerita yang dibawakan oleh wayang suket ini sendiri tidak pakem seperti wayang kulit. 
ADVERTISEMENT
"Wayang suket Indonesia ini menjadi kearifan lokal budaya yang ada di Kota Surakarta. Nanti daripada wayang suket Indonesia ini diklaim oleh negara lain, maka Gaga Rizki melakukan touring ke berbagai kota yang ada di Indonesia. Harapan kami wayang suket bisa dilestarikan, juga bisa menjadi media dongeng kepada anak-anak," harap Agus. (Fernando Fitusia)