Lima Lapangan Pendukung di Solo Disiapkan Untuk Standard FIFA

Konten Media Partner
24 Januari 2020 23:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Stadion Manahan Kota Solo. (Agung Santoso)
SOLO - Menyusul Stadion Manahan Kota Solo ditunjuk FIFA menjadi venue Piala Dunia U-20 tahun 2021, lima lapangan segera direnovasi. Kebutuhan untuk renovasi diperkirakan mencapai Rp 80 milyar sehingga PSSI dan Pemerintah Pusat menanggung biaya tersebut. Hal ini diungkap Wali Kota Solo Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo saat dikonfirmasi, Jumat (24/1).
ADVERTISEMENT
"Lima pendukung segara di renovasi. Solo tinggal melaksanakan saja, karena standar Piala Dunia ini tidak boleh main-main," katanya.
Kelima lapangan tersebut adalah Stadion Sriwedari, Lapangan Kottabarat, Karangasem, Banyuanyar dan Lapangan Sriwaru. Sehingga pihaknya mengajukan bantuan ke pemerintah pusat sesuai yang diperhirungkan. Sementara untuk stadion utama Manahan tidak membutuhkan banyak pembenahan.
"Kalau Stadion Manahan sudah siap, tidak butuh banyak anggaran. Tinggal landscape-nya saja untuk dilakukan penataan, dan itupun sudah dianggarkan di Cipta Karya," jelasnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Solo, Joni Hari Sumantri menambahkan, PSSI terakhir kali ke Solo meninjau Stadion Manahan 10 hari lalu. Hasil pengecekan PSSI memberi sejumlah catatan untuk Stadion Manahan. Yakni penanganan ring 1, ring 2, dan ring 3. Untuk ring 1 stadion sudah tidak ada masalah karena sudah siap. Sementara ring 2 menunggu standar yang ditentukan FIFA.
ADVERTISEMENT
"Kalau ring 3 pembahasan khusus karena menyangkut fungsi kawasan di luar pagar. Semacam sterilisasi yang dibahas lintas UPTD," terangnya.
Menurut Joni, ring 3 yang dimaksud adalah aktivitas perdagangan seperti PKL harus ada penanganan khusus. Dimana saat ini di luar pagar Stadion Manahan terdapat Selter Manahan yang dimanfaatkan ratusan PKL. Pihaknya masih menunggu surat resmi dari PSSI terkait penunjukkan Stadion Manahan, Solo sebagai venue Piala Dunia U-20 bulan Mei - Juni 2021 mendatang. Hanya saja yang memenuhi standart FIFA yakni Stadio Manahan Solo.
"Jadi harus dilakukan perbaikan dan renovasi yang harus memenuhi standar FIFA. Soal anggaran kita masih membahasnya," pungkas Joni.
Dalam merenovasi ini, kata Joni, setiap lapangan membutuhkan anggaran antara Rp 5 miliar sampai Rp 5,5 miliar. Jadi, lima lapangan pendukung, kebutuhan anggarannya bisa mencapai Rp 25 miliar lebih.
ADVERTISEMENT
"Anggaran itu masih itungan kasar. Bukan berdasarkan DED (Detail Engineering Design) yang sudah jadi. Kita hanya mengukur luasan dikalikan satuan. Mungkin nanti muncul lapangan satu dengan lapangan yang lain kebutuhannya tidak persis sama. Tapi kisarannya tidak jauh berbeda," ujar Joni di Loji Gandrung, Jumat (24/1).
(Agung Santoso)