Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Malangnya Nasib Penjaga Sekolah di Solo: Tabungan Haji Rp 100 Juta Dimakan Rayap
13 September 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SOLO - Nasib Samin (53) sungguh apes. Niatnya menabung untuk mendaftar naik haji sekeluarga tak berjalan mulus.
ADVERTISEMENT
Sebagai penjaga sekolah SD Loji Wetan, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Samin selalu menyisihkan gajinya untuk ditabung.
“Ada juga uang tambahan hasil dari membantu para guru menyiapkan minuman hingga membantu serabutan. Ditambah uang istri dari hasil berjualan di kantin sekolah,” ungkapnya saat ditemui, Selasa (13/09/2022).
Setiap hari Samin bersama istrinya, Sri Kadarwati (48), menabung antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Mereka menyimpan uang itu di celengan berwarna hijau dan ungu, yang ditaruh di atas dipan.
“Saya gunakan 2 celengan karena celengan satunya sudah sulit diisi karena penuh. Sehingga lubangnya saya plester dan diganti celengan satunya.”
Tak dinyana, uang di dalam celengan berwarna ungu hancur dimakan rayap. Ini diketahui Samin dan Kadarwati, saat mereka membuka celengan itu pada Selasa pagi.
ADVERTISEMENT
“Rencana pagi tadi dibuka untuk dihitung. Kalau cukup, mau daftar haji buat 2 anak, saya serta istri,” terangnya.
Mengetahui uangnya hancur, Samin dan istrinya tak kuasa menahan sedih. Apalagi uang di dalam celengan berwarna ungu diyakini Kuat lebih besar dibanding uang di celengan hijau.
“Akhirnya saya tadi dibantu para guru untuk memilih (uang) yang masih baik, supaya bisa ditukarkan ke Bank Indonesia,” katanya.
Adapun kondisi uang di celengan berwarna hijau masih baik, dengan jumlah Rp 49.800.000.
“Itu sudah kehendak Allah. Lillahi Ta'ala. Niat saya daftar naik haji untuk serumah,” terangnya.
Samin pun berencana menukarkan uang yang rusak itu ke Bank Indonesia, Kamis (15/09/2022), sesuai jadwal pelayanan penukaran uang.
“Saya memang tidak membuka tabungan di bank, karena tidak sempat mondar-mandir ke bank. Sempat mau buat (rekening), tapi karena harus bantu sekolah dan menjaga siswa, akhirnya belum bisa sampai sekarang,” tutur Samin.
Kepala Sekolah SD Negeri Loji Wetan, Suhastoro, menerangkan jika Samin telah bekerja sebagai penjaga sekolah sejak 1998.
ADVERTISEMENT
“Pak Samin ini pegawai TKPK Dinas Pendidikan, di SD Loji Wetan. Dia diberi fasilitas rumah penjaga sekolah, untuk ditempati,” jelasnya.
Suhastoro menilai, Samin adalah sosok yang disiplin mengatur keuangan dan bersemangat besar.
“Kami akan membantu menukarkan uang yang rusak ke bank. Nanti bank mana yang bisa menerima, akan kami tukarkan,” katanya.
(Agung Santoso)