Masker Kesehatan Khusus untuk Supeltas Ciptaan Dodik

Konten Media Partner
23 Februari 2019 8:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Puncak realisasi proyek sosial Wismilak Passionville 2017 yang diselenggarakan di Monumen Pers, Banjarsari, Solo, Jumat (22/2/2019) sore.
SOLO- Kepedulian terhadap para Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) dilakukan Dodik Moerdijanto. Pemuda ini merealisasikan hasil karyanya berupa masker kreatif dalam proyek sosial Wismilak Passionville 2017. Bahkan sebanyak 60 anggota Supeltas mendapatkan masker ketika puncak realisasi proyek sosial yang diselenggarakan di Monumen Pers, Banjarsari, Solo, Jumat (22/2/2019) sore.
ADVERTISEMENT
“Ide proyek sosial ini berawal dari saya pernah bertemu Supeltas. Tidak sedikit, dari mereka menderita penyakit kanker paru-paru. Beliau ini tidak mendapat akses kesehatan dan asuransi kesehatan dari pihak manapun," ungkap Dodik.
Berpijak dari problema para Supeltas ini maka dibuatlah masker yang didesain dengan memberikan lubang 8 cm. Dengan mudah peluit ditiup tanpa membuka masker. Tidak hanya itu, peluit terpasang dengan lobang khusus dan tidak goyang sehingga aman dari debu.
"Masker kreatif itu diciptakan bertujuan untuk menjaga kesehatan anggota Supeltas dengan desain khusus sebagai identitas Supeltas, " jelasnya.
Diskusi dengan tema “Peran Supeltas Dalam Dinamika Transportasi Kota” di Monumen Pers Solo.
Tidak berhenti dalam kreasinya yang ini, Dodik membuat buku yang dituliskan selama setahun tentang kehidupan Supeltas. Penerbitan buku berjudul Bernapas Bersama Peluit tersebut berkerjasama dengan penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka dalam acara pada hari yang sama.
ADVERTISEMENT
Ibarat pepatah sekali dayung tiga pulau terlampaui, Dodik juga mendirikan Yayasan Supeltas Indonesia.
"Yayasan ini berupaya untuk melembagakan Supeltas menjadi badan hukum resmi. Selain itu, dengan pendirian Yayasan ini pihaknya berharap Supeltas akan memiliki struktur, program kegiatan serta alur komunikasi dan koordinasi yang lebih jelas dan tertata, " jelas pemuda berusia 20 tahun yang juga menjadi ketua yayasan tersebut.
Sementara itu, Edric Chandra selaku Community Manager Wismilak Foundation menjelaskan Passionvile sendiri merupakan kompetisi proyek sosial. Bahkan mengajak anak muda Indonesia untuk merealisasikan proyek sosialnya melalui aspirasi kreatif, inovatif dalam bentuk ide-ide proposal.
“Yang diharapkan berdampak positif serta menginspirasi lingkungan sekitar, bahkan bangsa Indonesia," pungkasnya.
Adapun dalam kesempatan itu juga diisi diskusi dengan tema “Peran Supeltas Dalam Dinamika Transportasi Kota”. Kemudian menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya seperti dari Dinas Perhubungan Kota Surakarta Kabid Lantas Ari Wibowo, Kanit Dikyasa Satlantas Polresta Surakarta AKP Novilia. Tidak hanya itu turut hadir, Koordinator Supeltas Surakarta Rahmat Kartolo, termasuk dari Editor Penerbit Tiga Serangkai Ferrial Pondrafi, Community Manager Wismilak Foundation Edric Chandra, dan Inisiator sekaligus ketua Yayasan Supeltas Indonesia Dodik Moerdijanto. Agung Santoso
ADVERTISEMENT