Meminta Uang Secara Paksa ke Peziarah, Pembersih Makam Bonoloyo Diperingatkan

Konten Media Partner
11 April 2021 21:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Polsek Banjarsari, Solo memberikan sosialisasi kepada juru kebersihan di pemakaman Bonoloyo
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Polsek Banjarsari, Solo memberikan sosialisasi kepada juru kebersihan di pemakaman Bonoloyo
ADVERTISEMENT
SOLO-Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarsari, Kota Solo, memberikan peringatan terhadap juru kebersihan di pemakaman umum Bonoloyo, Minggu (11/04/2021). Beberapa oknum juru kebersihan itu disinyalir sebagai pengemis yang sering meminta uang kepada peziarah secara paksa.
ADVERTISEMENT
Petugas dari Polsek Banjarsari langsung mendatangi pemakaman terluas di Kota Solo itu. Mereka langsung mengumpulkan para juru kebersihan dan melakukan sosialisasi larangan untuk meminta uang secara paksa kepada para peziarah.
"Kami mendapat keluhan dari masyarakat, bahwa aktivitas peziarah terganggu dengan adanya pengemis yang berkedok bersih-bersih makam," kata Kepala Unit II Patroli Polsek Banjarsari, Aiptu Samino.
Para pembersih itu sering bergerombol di sekitar makam. Mereka langsung bergerak membersihkan makam saat ada peziarah yang datang. Lantas, mereka menunggui peziarah itu hingga usai berdoa lalu meminta jasa secara paksa.
"Ini sifatnya masih imbauan, jika masih terjadi peristiwa seperti ini lagi kami berikan tindakan tegas," kata Samino. Menurutnya, aktivitas tersebut meresahkan masyarakat yang berziarah di makam tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu juru kebersihan, Trinem (56) mengaku sudah puluhan tahun mencari nafkah di pemakaman itu. Namun, dia mengaku tidak pernah memaksa para peziarah untuk memberi uang. "Kalau saya menunggu diberi seikhlasnya," katanya.
Meski demikian, dia tidak menampik bahwa ada beberapa juru bersih lain yang sering meminta uang secara paksa. "Memang ada, tapi bukan di blok sini," kata dia. Trinem menegaskan bahwa kelompoknya tidak pernah melakukan pemaksaan kepada peziarah.
Seperti diketahui, tempat pemakaman umum di Solo banyak didatangi peziarah setiap menjelang Ramadan. Masyarakat setempat memiliki tradisi untuk berziarah sebelum Ramadan yang dinamakan nyadran.
TPU Bonoloyo yang merupakan pemakaman terluas di Kota Solo menjadi pemakaman yang paling ramai diziarahi. Hal itu membuat banyak warga yang tertarik mencari penghasilan dengan menjadi juru kebersihan. Mereka mengandalkan sumbangan dari para peziarah.
ADVERTISEMENT
(Agung Santoso)