Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Menanggapi Materi Sampah, Ini Jawaban Paslon 1 dan Paslon 2 dalam Debat Pilkada
7 November 2020 7:24 WIB
ADVERTISEMENT
SOLO - Dalam sesi debat tanya jawab jika pasangan Calon Wali Kota Solo serta wakilnya yakni Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa menanggapi materi sampah. Kali ini, Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa sekaligus mantan anggota DPRD Kota Solo itu mengungkapkan bahwa ada Tempat Pembuangan Sampah (TPS) mobile.
ADVERTISEMENT
"Dengan TPS mobile ini justru menyejahterakan sopirnya, karena TPS mulai ditutup. Bahkan ada pengepul sampah , ada sisi ekonominya juga sehingga kebersihan tetap terjaga," ujarnya.
Meskipun demikian, sampah dan kebersihan ini menjadi tantangan bagi masyarakat di Kota Solo. Lantas menanggapi pencemaran udara, Gibran sendiri mengatakan adanya koridor transportasi selama ini dimaksimalkan agar masyarakat memanfaatkan sehingga mengurangi pencemaran udara.
"Kita akan mengajak semua masyarakat lebih memanfaatkan koridor untuk sarana transportasi supaya bisa menurunkan tingkat pencemaran udara," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, justru pasangan Bajo mengkhawatirkan pengepul sampah yang cenderung mengumpulkan sampah dengan lahan terbatas. Bahkan ketika menanyakan kemacetan dan tata kota jika Gibran mengatakan kemacetan diketahui di antaranya di Kota Barrat sehingga dipastikan Fly Over Purwosari selesai maka kembali lancar.
ADVERTISEMENT
"Nantinya bisa dibangun lagi di perempatan Joglo karena kemacetan setelah adanya rel melintas di jalur tersebut," terang Gibran.
Selanjutnya, materi lain yakni arti milenial yang ditanyakan Bajo kepada Gibran-Teguh . Menurut paslon Bajo jika pemuda yang memiliki sopan santun serta menjunjung adat istiadat. Sedangkan paslon 01 justru menanggapi jika pemuda usia 16 hingga 27 tahun yang memiliki kekreatifitasan dan mampu menerima tantangan 10 tahun ke depan. (Agung Santoso)