Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten Media Partner
Mendikbud Resmikan Gedung SMP dan SMA Muhammadiyah Surakarta
5 Oktober 2019 4:00 WIB
ADVERTISEMENT
SOLO - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy meresmikan Gedung SMP dan SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta yang terletak bersebelahan di Jalan Pleret Raya, Banyuanyar dan Sumber, Banjarsari, Kota Surakarta, Jumat (4/10).
ADVERTISEMENT
Peresmian gedung sekolah ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi sekolah. Saat memberikan amanat di hadapan tamu undangan, Mendikbud mengapresiasi pencapaian prestasi dari SMP dan SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.
Menurutnya, Pendidikan di Perguruan Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta adalah model perguruan yang konsisten dan mengikuti garis kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Saya harapkan jadinya seperti ini, saya bangga dan senang,” kata Muhadjir Effendy.
Muhadjir Effendy, menambahkan bahwa apa yang ia gagas selama ini apabila bisa diterapkan dengan sungguh-sungguh maka jadinya seperti ini yaitu Perguruan Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.
Peraturan Menteri tentang komite sekolah, ruhnya adalah sekolah mampu membangun ekosistem. Terdapat 3 hal yaitu sekolah, masyarakat, dan keluarga. Ketiga hal tersebut saling menjalin dan memajukan proses belajar mengajar maka hasilnya bakal bisa maksimal. Selain itu, sekolah mampu menumbuhkan semangat belajar secara terus menerus. Sekolah harus mampu membuat anak nyaman dan menganggap sekolah sebagai rumah kedua.
ADVERTISEMENT
“Hal tersebut tergambar di sini. Maka untuk sekolah swasta, kami dorong untuk full day school sehingga anak-anak bisa belajar mengembangkan bakatnya di sekolah. Jangan menghambat bakat siswa,” jelasnya.
Mendikbud juga mengajak sekolah untuk meningkatkan level belajar sesuai dengan level PISA.
“Apa yang menyebabkan PISA rendah.? Kesalahan meletakkan standar pembelajaran yaitu memakai standar LOT (Low Order Thingking) atau standar berpikir rendah yaitu, mengetahui, menghafal, menjawab,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa PISA memakai standar HOTS (High Order Thingking Skill), dengan kriteria bernalar kritis, mengevaluasi apa saja yang dikerjakan (Penilaian), dan mencari solusi.
Harapan terhadap perkembangan SMP dan SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta adalah mengajak Kader untuk menguasai Sains, Bahasa, dan Matematika dan melakukan digitalisasi sekolah.
ADVERTISEMENT
“Saya berambisi jika Kader dari SMP dan SMA Muhammadiyah bisa menguasai Sains, Bahasa, dan Matematika. Selain itu, sekolah Muhammadiyah segera melakukan digitalisasi sekolah. Belajar memakai portal rumah belajar yang dibuat Kemendikbud,” tandasnya.
Prosesi peresmian gedung SMP dan SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta ditandai dengan ditanda tanganinya prasasti oleh Mendikbud Muhadjir Effendy dengan didampingi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dahlan Rais; Ketua Komite, Marpuji Ali; Direktur Pembinaan SMA, Purwadi Sutanto; dan Kepala SMP dan SMA Muhammadiyah PK. Setelah penanda tanganan prasasti kemudian kegiatan dilanjutkan dengan launching karya literasi siswa SD dan SMP berupa kumpulan antologi cerita Kampung Ramadan dan sebuah Memori Perjuangan Kelas 9.
(Fernando Fitusia)