Mengenal Tikus Pithi Hanata Baris, Ormas Penantang Gibran

Konten Media Partner
13 September 2020 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tuntas Subagyo selaku Ketua Tikus Pithi Hanata Baris menerangkan bahwa ormas bentukannya itu telah terbentuk sejak tahun 2014
zoom-in-whitePerbesar
Tuntas Subagyo selaku Ketua Tikus Pithi Hanata Baris menerangkan bahwa ormas bentukannya itu telah terbentuk sejak tahun 2014
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Majunya Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo dari jalur perseorangan, Bagyo Wahyono dan FX Supardjo (Bajo) menjadi sejarah baru di Pilkada Kota Solo.
ADVERTISEMENT
Namanya kian menjadi sorotan ketika bersaing di Pilkada Solo dengan Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo bernama Bajo ini diusung oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) bernama Tikus Pithi Hanata Baris.
Ditemui di posko pemenangan yang berada di Jln. Semangka No. 27 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Tuntas Subagyo selaku Ketua Tikus Pithi Hanata Baris menerangkan bahwa ormas bentukannya itu telah terbentuk sejak tahun 2014.
Berawal dari sebuah komunitas kecil yang terdiri dari 9 orang anggota, kemudian hanya dalam hitungan 3-4 bulan komunitas tersebut berkembang keanggotaannya dan sudah tersebar di beberapa titik provinsi di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tikus Pithi Hanata Baris itu nama komplitnya. Kita mengambil nama dari Tikus Pithi Pancak Baris, Pancak itu kan berarti barisan. Sebenarnya Tikus Pithi itu sudah lama berdiri, saya mendirikannya dari tanggal 11 Mei 2014," ungkapnya.
Awal terbentuknya Tikus Pithi Hanata Baris berawal dari sebuah komunitas kecil yang terdiri dari 9 orang anggota, kemudian hanya dalam hitungan 3-4 bulan komunitas tersebut berkembang keanggotaannya dan sudah tersebar di beberapa titik provinsi di seluruh Indonesia
Tuntas menerangkan bahwa anggota Tikus Pithi Hanata Baris sudah banyak di Solo. Namun pergerakannya tidak pernah diketahui oleh siapa pun. Dikarenakan keanggotaan Tikus Pithi yang berasal dari masyarakat kecil, sehingga orang cenderung jarang melihatnya.
"Kami itu kan kelompok masyarakat yang satu membina persaudaraan tapi terstruktur, terorganisir, kemudian selalu ada kegiatan-kegiatan pertahun yang besar," tambahnya.
Tuntas mencontohkan salah satu kegiatan terakhir yang dilakukannya adalah karnaval budaya dari Sriwedari menuju Benteng Vastenburg yang diikuti oleh 30.000 orang.
ADVERTISEMENT
"Jadi nama Tikus Pithi Hanata Baris itu kan harapan dan doa. Dalam artian saya membaca dari sejarah bangsa, sejarah nusantara ini. Itu kan dari perubahan zaman ke zaman, dari perubahan kerajaan ke kerajaan, atau setiap era yang baru kan selalu disertai dengan munculnya Tikus Pithi Pancak Baris, kalau sejarahnya kan seperti itu," paparnya.
Harapan dan doa tuntas dengan membuat Tikus Pithi Hanata Baris ini adalah menghendaki terjadinya perubahan dari masyarakat untuk menuju yang lebih baik.
"Kita sudah punya pemimpin yang luar biasa menurut saya dari Soekarno sampai Jokowi, itu menurut saya kan sebuah anugerah bagi bangsa ini. Buktinya negara ini aman, damai, dan lain-lain. Lah, yang kita butuhkan perubahan di masyarakatnya. Kalau pimpinan sudah bagus, ya masyarakatnya kan juga harus menjadi masyarakat yang bagus, tentram, adem, ayem," tutupnya. (Fernando Fitusia)
Posko pemenangan Paslon Bajo yang berada di Jln. Semangka No. 27 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta