Meningkatnya Suara PKS di Solo Bukan Karena Prabowo-Sandi

Konten Media Partner
20 April 2019 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD PKS Kota Solo, Abdul Ghofar Ismail, saat menyampaikan hasil real count penghitugan suara Pemilu 2019 pada Jumat (19/4/2019) kemarin. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD PKS Kota Solo, Abdul Ghofar Ismail, saat menyampaikan hasil real count penghitugan suara Pemilu 2019 pada Jumat (19/4/2019) kemarin. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Peningkatan perolehan suara untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota Solo, Jawa Tengah, terjadi karena efek gerakan massa 212., bukan efek ekor jas (coat-tail effect) atas dukungan yang diberikan kepada capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal ini berdasarkan hasil real count PKS yang disampaikan Ketua DPD PKS Kota Solo, Abdul Ghofar Ismail, pada Jumat (19/4/2019) kemarin.
ADVERTISEMENT
"Kalau efek elektoral ekor jas (coattail effect) kan Partai Gerindra, tapi kami tidak merasakan efek itu. Kenaikan suara karena gerakan massa 212," jelasnya.
Ghofar mengeklaim kalau kenaikan suara PKS karena program yang ditawarkan kepada masyarakat cukup membumi. Program tersebut antara lain bebas pajak, SIM gratis, hingga menjanjikan penghasilan masyarakat sampai dengan Rp 8 juta per bulan.
"Itu yang kami lihat di lapangan secara langsung, sehingga kami yakin suara meroket," lanjut Ghofar.
Berdasarkan real count dengan data sebesar 31.6703 suara dari 1.640 TPS. (94.63% total suara masuk), perolehan suara PKS di Kota Solo pada tahun 2019 sebesar 35.218 atau naik 80,03 % dibandingkan suara PKS tahun 2014 yang lalu sebesar 19.562.
ADVERTISEMENT
"Hasil ini menunjukan suara PKS berada di posisi kedua setelah PDIP, dengan prosentase perolehan suara sebesar 11,12%. Dan ini sesuai amanah Musda PKS tahun 2015," jelasnya. (Agung Santoso)