Konten Media Partner

Nenek Saminah, Kini Bisa Merasakan Rumah yang Layak

24 Agustus 2019 0:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nenek Suminah saat berjualan kerupuk menggunakan kursi roda (Tara Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Nenek Suminah saat berjualan kerupuk menggunakan kursi roda (Tara Wahyu)
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO - Keterbatasan fisik tak menghalangi Nenek Saminah untuk tetap mencari rizeki yang halal. Nenek Inah sapaannya sudah sejak 2016 berjualan rambak kulit mulai pukul 06.00 pagi hingga 14.00 siang baru kembali ke rumah, ia berjualan dengan menggunakan kursi roda dari rumahnya Desa Sanggrahan, Grogol hingga ke daerah Gentan. Harga yang ditawarkannya pun cukup murah hanya Rp. 10 Ribu per plastik Rambak Kulit.
ADVERTISEMENT
Nenek Inah menceritakan perjuangan saat berjualan menggunakan kursi roda selama beberapa tahun terakhir. Selama ini, nenek Inah menggunakan salah satu kakinya untuk menjalankan kursi roda, berbeda dengan lainnya nenek Inah mendorongnya kebelakang atau berjalan mundur.
Tempat tidur mbah Saminah yang jadi satu ruangan dengan dapur (Tara Wahyu)
Nenek Inah sendiri menderita stroke sejak 2016, hal itu menyebabkan ia tidak bisa berjalan dan berbicaranya terbata-bata. Pihak keluarga Nenek Saminah sendiri sudah melarangnga untuk berjualan dikarena keselamatannya yang mengkhawatirkan, namun hal itu ditolak oleh karena dirumah membuatnya jenuh.
"Enggak mau dirumah, nanti kalau dirumah cepat mati." ungkap Nenek Saminah saat ditemui Bengawan News dikediamannya.
Melihat kondisi Nenek Saminah yang memprihatinkan ternyata juga tidak jauh beda dari kondisi tempat tinggalnya. Berada di Desa Sanggrahan RT3/RW4, Grogol, Sukoharjo, rumah tersebut menjadi satu-satunya rumah yang memprihatinkan. Terlebih lagi, listrik yang ada dirumahnya masih ikut tetangganya. Hal itu, dibenarkan oleh menantunya, Suparni.
ADVERTISEMENT
Renovasi rumah mbah Saminah lewat donasi orang-orang baik di kitabisa.com (Tara Wahyu)
Tak hanya itu, rumah Nenek Saminah juga menggunakan lantai tanah, hanya ruang depan saja yang menggunakan keramik. Mengetahui hal itu, pihak kitabisa.com mencoba membuat kediaman mbah Saminah menjadi layak huni melalui donasi yang terkumpul dari orang-orang baik. Rumah Nenek Saminah kini direnovasi mulai dari atap hingga lantai. Lantai yang dulunya beralaskan tanah kini sudah di keramik.
"Dulu yang listrik ikut tetangga kini sudah dipasang sendiri, kamar mandi juga dibuatkan sendiri. Atap juga diganti." tutur Suparni.
Sebuah toko kelontong juga telah dibukakan untuknya, agar ia bisa jualan dirumah dan tidak membuat keluarga khawatir. Hal itu disetujui Nenek Saminah, seletah selasai dirinya akan jualan dirumah.
Pemasangan alat bantu dengar untuk mbah Saminah di Optik Melawai Solo (Tara Wahyu)
Selain itu, donasi yang terkumpul juga dipakai untuk membelikan alat pendengaran dan penglihatan untuk Nenek Saminah. Kini Nenek Saminah bisa berkomunikasi dengan baik setelah mendapatkan alat bantu dengar dan dibelikan kacamata.
ADVERTISEMENT
"Terimakasih untuk orang-orang baik yang sudah berdonasi lewat Kitabisa.com karena membantu keluarga kita, sudah membantu merenovasi rumah, membuat toko kelontong dan membelikan alat bantu dengar dan penglihatan untuk Mbah Inah." Ujar Suparni.
Para pembaca kumparan apabila ada rejeki dan ingin berdonasi untuk kehidupan para lansia lain yang lebih baik, bisa dilakukan melalui website kitabisa.com, kemudian pilih bisa bantu lasia.
(Tara Wahyu)