Ngontel 276 Km demi Kembalikan Dompet, Rantai Sepeda Afuk Putus 3 Kali

Konten Media Partner
16 September 2019 2:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Afuk dan sepeda ontelnya yang ia gunakan untuk pergi ke Pasuruan. (Tara Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Afuk dan sepeda ontelnya yang ia gunakan untuk pergi ke Pasuruan. (Tara Wahyu)
ADVERTISEMENT
SOLO - Afuk (50 tahun) sempat viral di media sosial lantaran mengayuh sepeda dari Solo ke Pasuruan hanya untuk mengembalikan dompet milik orang lain. Jarak yang ia tempuh kurang lebih 276 kilometer. Diketahui, salah satu surat berharga dalam dompet itu adalah STNK.
ADVERTISEMENT
Ternyata, ada kisah sedih di baliknya. Tiga kali, rantai sepeda Afuk putus dalam perjalanan pulang ke Solo.
"Saat perjalanan pulang, banyak truk dan bus yang kencang. sempat terserempet jatuh, rantai sepeda putus dua kali, itu masih di alas, perjalanan saat di sana agak cepat karena menghindari alas," ungkapnya saat ditemui Bengawan News, Minggu (15/9).
Nahas tak berhenti sampai di situ bagi Afuk. Setibanya di Sragen arah Palur, rantai sepedanya putus untuk kali ketiga. Awalnya, Afuk berinisiatif untuk menyambung sendiri rantai tersebut karena ingin cepat sampai rumah. Akan tetapi, karena tidak bisa dibetulkan, akhirnya ia membawa sepedanya ke bengkel.
Afuk saat ditemui Bengawan News (Tara Wahyu)
Afuk tiba di Solo pada Sabtu subuh hari (14/9), setelah melaju dari Pasuruan sejak Jumat siang (13/9), dengan kondisi tidak tidur. Bahkan dirinya sempat menolak diberikan uang dan bantuan untuk kembali ke Solo.
ADVERTISEMENT
"Saya nolong itu ikhlas enggak mau diberi apa-apa, tapi dari pihak sana kaget tahu saya dari Solo naik sepeda. Akhirnya kita makan dulu, baru saya lanjutkan perjalanan ke Solo," ungkapnya.
Ya, dalam perjalanan Solo-Pasuruan itu, Afuk membawa bekal seadanya dan tidak bawa baju ganti. Saat perjalanan menuju Mojokerto, Afuk bercerita sering menyembunyikan identitas dirinya jika ditanya orang di jalan.
"Di jalan sempat beli minum atau rokok, ada yang tanya kenapa mau ke sana dengan bawa sepeda. Saya cuma jawab mau ketemu teman, takutnya kalau bilang mau balikin STNK (beserta dompetnya) nanti diminta dan enggak kembali lagi," ujar Afuk yang mempunyai nama asli Tan Ie Hok Fuk ini.
Untungnya, kata Afuk, ada kerabat dari orang yang kehilangan dompet yang meneleponnya. Singkat cerita, Afuk bisa bertemu dengan pemiliknya, meskipun harus menunggu selama 3 jam.
ADVERTISEMENT
"Awalnya saya hubungi 'Bangbeng', nama komunitasnya (si pemilik dompet) itu, tapi enggak ada respons. Setelah tiba di beberapa daerah baru bisa dihubungi, akhirnya yang nelepon saudara pemilik HP bilang janjian di Jambisari, Mojokerto," tutupnya.
(Tara Wahyu)