Oknum Penggali Kubur COVID-19 di Solo Diduga Memungut Biaya Pemakaman Rp 5 Juta

Konten Media Partner
30 Juli 2021 19:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto doc. Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto doc. Kumparan
ADVERTISEMENT
SOLO - Pungutan Liar (Pungli) pemakaman pasien COVID-19 terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Daksinoloyo milik Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Adanya pungutan liar tersebut sebelumnya diungkapkan oleh salah satu relawan yang memakamkan jenazah pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu dialami oleh warga RT 002, RW 003 Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Ketua RT 002, RW 003, Sardjiman membenarkan adanya pungli kepada salah satu warganya.
Ia menceritakan kasus itu bermula dari warganya yang bernama Darsono (62) meninggal dunia di salah rumah sakit di Kota Solo, hasil swab-nya dinyatakan positif COVID-19 pada Kamis (29/07/2021) malam.
"Yang minta dari pihak penggali kubur di sana," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (30/07/2021).
Ia menjelaskan sebelum dimakamkan, pihak keluarga sempat ditanya oleh oknum penggali kubur terkait dengan meninggalnya jenazah tersebut. Kata Sardjiman, mereka menanyakan hal itu untuk menentukan terkait dengan besaran ongkos atau biaya penggalian makam.
"Sama penggali kubur ditanya COVID-19 atau bukan, Mas? Tapi dari keluarga bilangnya gejala paru-paru," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Namun, begitu sampai di TPU ternyata proses pemakaman dengan protokol kesehatan. Mengetahui hal itu, diduga pihak penggali kubur meminta biaya penggalian kubur kepada keluarga sebesar Rp 5 juta sebagai uang lelah.
Kakak dari Almarhum yang meninggal karena COVID-19 tersebut melakukan negosiasi terkait biaya itu dengan oknum penggali kubur, agar jenazah adiknya dapat segera dimakamkan.
Pihak keluarga memberikan uang sebesar Rp 3 juta untuk uang muka. Namun, setelah itu pihaknya meminta keluarga untuk tidak membayar sisanya.
Menurutnya, kejadian tersebut baru pertama terjadi di kampungnya. Selama ini apabila ada tetangganya yang meninggal karena COVID-19, tidak ada yang minta sampai jutaan rupiah.
Sebelumnya, relawan-relawan Sar Perum Jasa Tirta 1, Riyadi Bayu mengaku mengetahui kejadian itu saat salah satu keluarga yang meninggal di rumah sakit di Kota Solo memberitahu dirinya bahwa ada permintaan uang ke keluarga.
ADVERTISEMENT
"Di saat pemakaman, saya lihat ada salah satu penggali kubur mendekati korban dan transaksinya sudah deal Rp 5 juta. Lah, keluarganya baru bawa uang Rp 4 juta. Itu saat pemakamannya bersamaan. Satu warga Baki, Sukoharjo, sedangkan yang saya antar jenazah warga Kedung Lumbu, Solo deal-nya Rp 5 juta," tutupnya. (Tara Wahyu)