Pasar Tradisional Jadi Pilihan Wisatawan saat Objek Wisata di Solo Masih Ditutup

Konten Media Partner
2 Januari 2023 21:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa, mengecek ketersediaan bahan pokok di Pasar Gede, Solo. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa, mengecek ketersediaan bahan pokok di Pasar Gede, Solo. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Pasar tradisional menjadi alternatif baru destinasi wisata di Solo, seiring ditutupnya sejumlah objek wisata karena revitalisasi. Wisatawan memilih sejumlah pasar tradisional untuk berburu kuliner dan berbelanja oleh-oleh.
ADVERTISEMENT
“Salah satu pasar yang paling ramai adalah Pasar Gede,” terang Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Gembong Hadi, Senin (02/01/2023).
Gembong mengatakan, pilihan wisatawan untuk mengunjungi pasar tradisional itu tidak terlepas dari ditutupnya objek wisata unggulan seperti kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dan Taman Balekambang.
“Biasanya memang TSTJ dan Taman Balekambang, yang ramai kalau liburan. Tapi karena masih direvitalisasi, wisatawannya terpecah ke beberapa titik.”
Fenomena ini terlihat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin.
“Pasar Klewer juga didominasi wisatawan lokal, untuk membeli oleh-oleh berupa sandang,” jelas Gembong.
“Ini adalah awal yang baik. Tahun 2023 kami targetkan sekitar 1,4 juta wisatawan lokal dan 4,9 ribu wisatawan mancanegara bisa datang ke Solo. Kami optimis target ini bisa tercapai,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa, menilai revitalisasi objek wisata di Solo mendatangkan harapan bagi tumbuhnya industri pariwisata.
“Diharapkan revitalisasi itu bisa mendatangkan banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” kata Teguh.
(Agung Santoso)