Paundra Dianggap Belum Legawa, Soal Penetapan Raja Pura Mangkunegaran

Konten Media Partner
4 Maret 2022 14:48 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegiat budaya, Raden Surojo. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Pegiat budaya, Raden Surojo. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Putra sulung Mangkunegara IX, GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, bereaksi terhadap keputusan Pura Mangkunegaran yang menunjuk adik tirinyanya, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai raja.
ADVERTISEMENT
Paundra mengaku terpaksa menerima nasib yang sudah dikondisikan orang-orang di sekitarnya. Ia pun ingin menenangkan hati dahulu dan berencana menemui ibunya, Sukmawati Soekarnoputri, guna mengabarkan kondisi terkini Pura Mangkunegaran.
Pernyataan Paundra tersebut dinilai pegiat budaya, Raden Surojo, sebagai bentuk kekecewaan.
“Sepertinya beliau belum menerima. Yang disampaikannya pun tidak beralasan, karena penetapan ini sudah sesuai permufakatan bersama,” kata Sujono, Jumat (04/03/2022).
Meski semua ketetapan dalam musyawarah itu merupakan hak permaisuri, Gusti Kanjeng Putri (GKP) Mangkunegara IX, Sujono yakin jika Paundra turut hadir dalam musyawarah keluarga inti tersebut.
“Jadi semestinya penerus (takhta Mangkunegara IX) bisa merangkul seluruh keluarga dan kerabat.”
Sujono berpendapat, sikap berbeda justru ditunjukkan cucu Mangkunegara VIII, Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Roy Rajasa Yamin.
ADVERTISEMENT
Sebab Roy dianggapnya bisa menerima keputusan Pura Mangkunegaran itu.
Selama ini Roy dipandang sebagian kalangan sebagai alternatif penerus takhta Mangkunegara IX, selain Bhre dan Paundra.
“Kalau keduanya belum juga berdamai, ya bisa saja Roy jadi solusinya. Tapi semoga saja yang tidak ditunjuk (sebagai raja) bisa legawa," harap Sujono.
(Agung Santoso)