Konten Media Partner

Pengunjung Masjid Sheikh Zayed Solo Dihibur Aksi Pesulap Jalanan

31 Desember 2022 16:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Heri pesulap jalanan asal Solo sedang menghibur pengunjung Masjid Sheikh Zayed Solo yang belum dibuka untuk umum, Sabtu (31/12/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Heri pesulap jalanan asal Solo sedang menghibur pengunjung Masjid Sheikh Zayed Solo yang belum dibuka untuk umum, Sabtu (31/12/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo selalu ramai dikunjungi masyarakat terlebih pada momentum libur tahun baru seperti saat ini. Meski belum dibuka untuk umum, namun pengunjung sudah cukup puas hanya dengan berfoto di bagian luar masjid.
ADVERTISEMENT
Selain pengunjung dewasa, pengunjung anak-anak pun terlihat memadati kawasan masjid yang telah diresmikan pada 14 November 2022 lalu oleh Presiden Jokowi tersebut.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh pesulap jalanan asal Solo bernama Hari untuk mempertontonkan kemampuannya kepada pengunjung. Selama 30 menit Heri melakukan beberapa pertunjukkan seperti membengkokkan sendok, mengeluarkan burung dari dalam kotak, hingga memainkan boneka agar tampak hidup kepada penonton yang berkumpul di sekitar trotoar depan masjid.
Aksi Heri menjadi lebih interaktif saat mengajak anak-anak yang menyaksikan untuk ikut bermain sulap bersama.
"Ini saya lakukan karena saya melihat anak-anak tidak aktivitas saat di sini. Orang tua asyik foto-foto tapi anak-anak gak terhibur. Dari situ saya belajar untuk menghibur mereka," kata Heri usai melakukan aksi sulapnya, Sabtu (31/12/2022).
ADVERTISEMENT
Soal pendapatan yang didapat dari hasil menghibur, Heri mengaku tidak memikirkannya.
"Tujuan saya untuk menghibur, masalah rezeki tidak begitu saya utamakan yang penting saya memberikan kemampuan seni saya untuk hiburan. Saya ke sini tidak tiap hari karena banyak taman-taman yang harus saya hibur juga di tempat lain. Visi misi saya adalah saya harus menghibur banyak orang," lanjutnya.
Heri menceritakan bahwa dirinya menekuni dunia sulap selama hampir 2 tahun secara autodidak.
"Kalau main sulap di jalanan sudah sekitar 3 bulan. Di Solo ini hanya ada beberapa pesulap tapi vakum. Cuma saya yang memulai lagi karena saya ingin menjaga kreativitas sulap supaya sulap juga diangkat. Kalau diangkat nama sulapnya maka nama Solo juga akan diangkat, itu tujuannya," tandasnya.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)