Konten Media Partner

Platform Digital Hafecs Jadikan Kota Solo Sebagai Pilot Project Guru Inovatif

16 Desember 2021 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Platform Digital Hafecs menjadikan Kota Solo sebagai proyek percontohan Program Guru Inovatif di Indonesia.
zoom-in-whitePerbesar
Platform Digital Hafecs menjadikan Kota Solo sebagai proyek percontohan Program Guru Inovatif di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SOLO - Platform Digital Hafecs menjadikan Kota Solo sebagai proyek percontohan Program Guru Inovatif di Indonesia. Program Guru Inovatif merupakan pembelajaran berbasis blended learning yang mampu membuat guru mempunyai inovasi untuk mengembangkan diri dalam metode pembelajarannya.
ADVERTISEMENT
"Kami mengawali kerjasama dengan Pemkot Solo dan dilanjutkan dengan kabupaten di Solo Raya. Ada sebanyak 3212 guru dan 12.300 murid yang dilibatkan dalam Anugerah Lomba Literasi," kata Chief Business and Innovation Guru Inovatif, William Rahadi di Pendhapi Gede, Balai Kota Solo, Kamis (16/12).
Menurut William, berdasarkan Programme for International Student Assessment (PISA) kualitas literasi di Indonesia masih sangat rendah. Sehingga, program dari Hafecs dan Guru Inovatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Solo dengan menggunakan metode blended learning, baik secara literasi maupun secara numerasi.
Dikatakannya, sebelum mengikuti program tersebut, guru akan mendapatkan pre-test dan test untuk mengetahui angka literasi dan numerasi guru dan murid.
"Selanjutnya mereka mendapat pembekalan dan pelatihan selama sebulan. Baru nanti tes lagi apakah ada perubahan cara mengajar guru dan cara pembelajaran murid,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, setelah mendapatkan pembekalan selama dua bulan, terdapat peningkatan baik dari guru maupun murid. Dari sisi guru terdapat peningkatan kualitas 20 persen dalam metode pembelajaran.
"Sebelumnya pembelajaran di angka 60, tapi setelah pembekalan menjadi 80. Begitu juga dengan murid yang awalnya 50 naik menjadi 68," kata dia.
Setelah sukses dilaksanakan di Solo Raya, program tersebut akan dilanjutkan ke beberapa kota lain seperti Jakarta dan Surabaya.
"Solo ini kan jadi pusat perhatian dan setelah dites, ternyata sangat memungkinkan untuk program pembekalan ini," Tuturnya.
Di tempat yang sama, Direktur Hafecs, Zulfikar Alimuddin mengungkapkan bahwa saat ini persoalan utama dalam dunia pendidikan pada metode guru dalam mengajar dan kondisi tersebut dipersulit di masa pandemi.
ADVERTISEMENT
"Usai pandemi kami mengembangkan platform digital yang bisa diterima masyarakat. Makanya kami membuat program literasi semacam ini," kata dia.
Dengan program pembekalan semacam ini bisa memberikan perubahan sistem pendidikan di Indonesia. Sehingga metode mengajar guru tidak hanya ceramah di depan kelas, namun juga memberikan cara belajar dan menularkan cara belajar yang baik.
Senada, Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Etty Retnowati mengatakan tantangan guru di masa pandemi Covid-19 ini, harus menguasai teknologi, sehingga guru mengikuti perkembangan zaman.
"Dengan program dari Hafecs dan Guru Inovatif ini kami terbantu. Sebab guru tidak lagi hanya mengajar dengan text books, tapi juga bisa mengembangkan dengan metode pembelajaran yang melibatkan IT," kata Etty.
(*)