PMI Siapkan Ribuan Relawan untuk Antisipasi Bencana Susulan di Tengah Pandemi

Konten Media Partner
9 November 2020 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto (tengah) ketika dijumpai di Politeknik Akbara, Senin (09/11)
zoom-in-whitePerbesar
CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto (tengah) ketika dijumpai di Politeknik Akbara, Senin (09/11)
ADVERTISEMENT
SOLO - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta bersama dengan Politeknik Akbara saat ini tengah bersiap siaga dalam menghadapi bencana susulan di tengah pandemi yang akan terjadi. 
ADVERTISEMENT
Utamanya adalah untuk mengantisipasi meletusnya Gunung Merapi yang telah mengalami kenaikan status dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).
Selain itu, fenomena La Nina juga menjadi perhatian PMI dan Akbara memasuki bulan November tahun ini. Hal tersebut dikatakan CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto ketika dijumpai di Politeknik Akbara, Senin (09/11).
"Saat ini kami terus menambah kapasitas dan kemampuan dari relawan dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari pertolongan pertama gawat darurat, water sanitation and hygiene (wash), distribusi, layanan psikososial, hingga dapur umum," jelas Sumartono. 
Di lain pihak Kepala Markas PMI Solo, dr Agus Setyo Utomo menambahkan bahwa di PMI sendiri juga sudah terdapat relawan Siaga Bencana (Sibat) berbasis masyarakat yang pernah mengikuti pelatihan hingga ke Eropa.
ADVERTISEMENT
"Relawan kami itu memang selalu dilatih, ketika ada bencana kita WhatsApp saja itu sudah pada datang. Apalagi sekarang kita punya Siaga Bencana (Sibat) berbasis masyarakat. Bahkan pelatihan Sibat itu pernah ke Eropa, yang melalui PMI pusat, sehingga relawan-relawan kita itu sangat membantu kita dalam kebencanaan," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Akbara Surakarta, dr Titis Wahyuono, turut menyampaikan bahwa sebagai kampus yang mempunyai program studi Manajemen penanggulangan bencana.
Politeknik Akbara Surakarta juga tengah menyiapkan para mahasiswanya untuk menanggulangi segala jenis bencana yang dapat terjadi. 
"23 mahasiswa manajemen penanggulangan bencana Politeknik Akbara Solo turut bertanggung jawab dalam penanganan disetiap bencana. Jadi semaksimal mungkin, kami akan turut berpartisipasi sebelum, selama, dan sesudah tanggap darurat bencana," ucapnya. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT