Konten Media Partner

Polresta Solo Siap Fasilitasi Pertemuan Pihak Keraton Solo yang Berselisih

25 Desember 2022 21:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putri PB XIII: GRAy Devi Lelyana Dewi (kanan), beserta kerabat usai melaporkan dugaan penganiayaan yang dialaminya ke Mapolresta Solo. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Putri PB XIII: GRAy Devi Lelyana Dewi (kanan), beserta kerabat usai melaporkan dugaan penganiayaan yang dialaminya ke Mapolresta Solo. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Kepolisian Kota Solo berupaya memfasilitasi pertemuan kedua pihak dari Keraton Solo yang tengah berkonflik agar dapat menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi. Hal tersebut diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, Minggu (25/12/2022).
ADVERTISEMENT
"Permasalahan keraton beberapa waktu lalu ada sedikit friksi. Intinya kami dari Polri mengharapkan situasi ini bisa segera diselesaikan. Terlebih yang berselisih itu semua adalah saudara," terangnya.
Iwan mengaku pihaknya beserta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendorong dilakukannya musyawarah untuk menemukan solusi terbaik.
“Kami akan mengundang kedua belah pihak yang berselisih. Kami juga akan menyiapkan tempat mediasi di Mapolresta Solo. Sekali lagi, kami tidak pada kapasitas untuk berpihak kepada siapa pun,” tegasnya.
Terpisah, menanggapi rencana Polresta Solo dan Pemkot Solo, Putri PB XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi, mengaku senang.
"Kalau saya dengan senang hati. Akhirnya ada angin segar dari pemerintah membukakan jalan dengan memfasilitasi mediasi untuk menyelesaikan konflik ini," kata Devi.
ADVERTISEMENT
Pihaknya pun akan menunggu realisasi rencana tersebut dan berharap semua berjalan lancar.
“Semoga lancar dan konflik selama ini selesai. Kasihan Sinuhun dan kerabat lain. Terlebih bangunan keraton menjadi terlantar bahkan sudah ada yang ambruk. Karena selama ini yang kami perjuangkan adalah menjaga cagar budaya tersebut,” tutupnya.
(Agung Santoso)