Pos Indonesia Luncurkan Digitalisasi LPU di Solo

Konten Media Partner
15 Oktober 2022 20:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pos Indonesia luncurkan digitalisasi LPU di Solo, Sabtu (15/10/2022). FOTO:Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Pos Indonesia luncurkan digitalisasi LPU di Solo, Sabtu (15/10/2022). FOTO:Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Pos Indonesia meluncurkan digitalisasi Layanan Pos Universal (LPU) di Solo, Sabtu (15/10/2022). Peluncuran ini untuk menyesuaikan Standard Operating Procedure International. Hal tersebut disampaikan Direktur Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero), Siti Choiriana.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak hanya melayani standarisasi di Indonesia tapi juga international," jelasnya usai acara di Kantor Pos Kota Solo.
Dengan digitalisasi Layanan Pos Universal (LPU) maka pengguna jasa pos dapat mengirim ke tujuan yang lebih luas sekaligus dapat memastikan keberadaannya secara digital melalui website.
“Guna menjawab tantangan dan sejalan dengan program transformasi perusahaan, Pos Indonesia menggunakan barcode bagi seluruh kiriman LPU yang beredar di Indonesia. Kiriman berprangko kini bisa terlacak keberadaannya melalui website posindonesia.co.id,” papar Siti.
"Dengan barcode ini, masyarakat bisa melakukan pengecekan tracking-nya (pelacakan) dan tracing-nya (penelusuran) bisa dilakukan dengan baik," lanjutnya.
Pos Indonesia luncurkan digitalisasi LPU di Solo, Sabtu (15/10/2022). FOTO:Agung Santoso
Penempelan barcode kiriman LPU dari dalam negeri itu dilakukan di kantor pos kirim. Selanjutnya penempelan barcode kiriman LPU yang diterima dari luar negeri
ADVERTISEMENT
dilakukan di International Processing Center atau IPC, di Jakarta sebagai gateway impor.
"Termasuk yang belum diberi barcode oleh negara asal dilakukan di lokasi tersebut,” terangnya lagi.
Seiring dengan transformasi yang dilakukan, Pos Indonesia juga meluncurkan pembaruan pada proses operasi pengiriman surat pos LPU yakni aplikasi loket. Aplikasi ini dapat digunakan untuk menentukan besaran tarif perangko. Dapat digunakan saat pengiriman surat maupun kartu pos.
“Aplikasi juga terintegrasi dengan aplikasi Custom Declaration System (CDS) untuk kiriman tujuan luar negeri agar sesuai dengan ketentuan domestik dan internasional,” tuturnya.
Untuk menampung aspirasi dari para filatelis dan postcrosser, dalam kegiatan peluncuran ini diperkenalkan barcode dengan material baru. Barcode ini dinilai lebih bersahabat dengan para filatelis dan postcrosser. Karena terbuat dari bahan yang removable sehingga tidak merusak permukaan kartu pos dan perangko saat dilepas.
ADVERTISEMENT
"Karena para postcrosser akan mempertimbangkan seluruh aspek, mulai dari estetika, story, dan lain-lain yang harus dijaga," terang Siti lagi.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penyelenggara LPU Kementerian Kominfo, Hadi Purnomo menyambut baik peluncuran LPU. Pihaknya akan memantau penggunaan layanan di lapangan dan memberikan beberapa masukan.
"Masih perlu penyesuaian serta perbaikan penggunaan barcode dan aplikasinya," ujarnya.
Adapun peluncuran LPU ditandai dengan pengiriman kartu pos menggunakan sticker barcode termasuk aplikasi kiriman surat pos LPU yang baru.
Pengiriman dilakukan oleh enam orang anggota KPI yang ditujukan kepada pendiri postcrossing dunia di Portugal, USA, dan United Kingdom. Ada pula yang dikirim ke beberapa daerah di Indonesia, salah satunya Papua.
(Agung Santoso)