Konten Media Partner

PPKM Darurat, Pedagang Pasar di Solo Berharap Stimulus dari Pemerintah

8 Juli 2021 21:45 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasar Klitikan Notoharjo, Kota Solo, ditutup selama PPKM Darurat.
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Klitikan Notoharjo, Kota Solo, ditutup selama PPKM Darurat.
ADVERTISEMENT
SOLO-Pasamuan Pedagang Pasar Tradisional Surakarta (Papatsuta) meminta agar pemerintah memberikan perhatian bagi para pedagang di belasan pasar yang ada di Kota Solo. Belasan pasar itu harus tutup selama PPKM Darurat lantaran dianggap komoditas jualannya bukan barang esensial maupun kritikal.
ADVERTISEMENT
"Selama ini belum ada bantuan kepada para pedagang pasar tradisional," kata Sekretaris Papatsuta, Wiharto, Kamis (08/07/2021).
Menurutnya, di Solo terdapat 13 pasar yang harus tutup selama PPKM Darurat. Beberapa diantaranya adalah Pasar Klewer, Pasar Burung Depok, Pasar Klitikan Notoharjo dan beberapa pasar lainnya.
Menurut Wiharto, para pedagang sebenarnya sangat keberatan dengan penutupan yang dilakukan oleh Pemkot Solo. Namun mereka tidak bisa berbuat banyak lantaran penutupan dilakukan atas ketentuan yang dibuat oleh pemerintah pusat.
Dalam penutupan tersebut para pedagang tidak hanya kehilangan mata pencaharian. Mereka juga terus menanggung kerugian setiap hari selama penutupan berlangsung di masa PPKM Darurat.
Dia mencontohkan, para pedagang di Pasar Burung Depok tetap harus mengeluarkan beaya yang cukup besar untuk merawat dagangannya. Para pedagang makanan yang ada di Pasar Klewer juga khawatir dagangannya rusak jika tidak segera dijual.
ADVERTISEMENT
"Kalau menutup tanpa kompensasi itu namanya pembiaran," kata Wiharto. Dia berharap pemerintah bisa memberikan stimulus dan kompensasi kepada para pedagang yang harus menutup usahanya selama lebih dari dua pekan.
"Kami juga berharap kebijakan ini dievaluasi sehingga pedagang bisa buka lebih cepat," katanya.
(Fernando Fitusia)