Protes Kenaikan Service Charge di PGS, Pedagang Geruduk Balai Kota Solo

Konten Media Partner
9 Maret 2022 14:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang Pusat Grosir Solo (PGS) berjalan di Jalan Jenderal Sudirman, Solo menuju Balai Kota Solo, Rabu (09/03/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang Pusat Grosir Solo (PGS) berjalan di Jalan Jenderal Sudirman, Solo menuju Balai Kota Solo, Rabu (09/03/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Sebanyak 20 pedagang Pusat Grosir Solo (PGS) mendatangi Balai Kota Solo, Rabu (09/03/2022) untuk memprotes kenaikan biaya servis atau service charge yang diberlakukan manajemen pusat perbelanjaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat menggeruduk Balai Kota Solo, pedagang mengusung spanduk yang bertuliskan sejumlah tuntutan. Yakni ‘Menolak Kenaikan Service Charge’, ‘Dengarlah Wahai Penguasa Jeritan Kami Pedagang PGS’ dan ‘Penuhi Janjimu Wahai Management PGS.’
Ditemui di Balai Kota Solo, koordinator lapangan (korlap) aksi Cahyo Sasongko mengutarakan bahwa pedagang keberatan dengan kenaikan service charge, yang meliputi biaya kebersihan, keamanan dan promosi itu.
"Kami menolak service charge yang dinaikkan jadi Rp 80 ribu per meter persegi mulai bulan Maret,” kata Cahyo.
Sebelumnya, biaya pemeliharaan atau service charge itu hanya berkisar 57 ribu per meter persegi setiap bulannya.
Kenaikan biaya tersebut dirasa pedagang memberatkan keuangan mereka di tengah situasi pandemi.
Selain itu, menurut Cahyo, kenaikan service charge tidak sebanding dengan pemeliharaan yang dilakukan manajemen PGS.
ADVERTISEMENT
"Di lantai 3 misalnya, ibarat rumah tanpa atap. Toko saya saja kalau hujan kebocoran air dari atas," terangnya.
Anggota paguyuban pedagang PGS ini menambahkan, pedagang sudah menawar kenaikan service charge itu. Tawaran yang disodorkan pedagang adalah Rp 70 ribu per bulan.
“Tapi owner (pemilik) menolak (tawaran pedagang). Dengan simpelnya, ia juga mengatakan kalau menutup ruang diskusi mengenai kenaikan service charge tersebut," ungkapnya.
Penolakan manajemen PGS untuk berdiskusi tersebut, menjadikan pedagang kebingungan dalam menyampaikan aspirasi.
“Jadi saluran (aspirasi) kami yang terakhir adalah DPRD atau Wali Kota, agar bisa menjembatani sehingga manajemen tahu kesulitan kami. Saat omset kami terjun bebas, setidaknya mereka bisa mengerti dan jangan dinaikkan dulu," tegasnya.
Para pedagang itu ditemui Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi.
ADVERTISEMENT
Usai beraudiensi dengan pedagang, Heru menjanjikan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada manajemen PGS pada Selasa (15/03/2022).
“Peran pemerintah hanya menjembatani dan memfasilitasi. Sudah kami janjikan untuk mempertemukan perwakilan pedagang dengan manajemen di Balai Kota pada Selasa depan," terang Heru.
(Fernando Fitusia)