Konten Media Partner

Quick Count Kalah Telak, Bagyo Wahyono: Pilkada 2024, Kita Ketemu lagi

10 Desember 2020 9:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wali Kota Solo dari jalur independen, Bagyo Wahyono saat dijumpai awak media, Rabu (9/12)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wali Kota Solo dari jalur independen, Bagyo Wahyono saat dijumpai awak media, Rabu (9/12)
ADVERTISEMENT
SOLO - Paslon Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa unggul telak dalam penghitungan quick count pemilihan Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo 2020. Dari hasil perolehan sementara itu, Bagyo pun mengakui kekalahannya dalam Pilkada Solo tahun ini.
ADVERTISEMENT
Meski mengakui kekalahannya, Bagyo menyatakan untuk maju lagi dalam Pilkada tahun 2024. Ia pun masih berencana maju melalui jalur independen yang diusung oleh Tikus Pithi Hanata Baris.
"Pilkada 2024 kita ketemu lagi. Berjalan 2024 nanti, kita akan terus memperjuangkan hak-hak masyarakat. Harus lebih hati-hati lagi," ucap Bagyo Wahyono saat ditemui awak media, Rabu (8/12).
Walau saat ini kalah dalam perolehan suara sementara, Bagyo mengakui bahwa ini menjadi pembelajaran politik bagi dirinya yang baru saja terjun ke dunia politik. Ia juga menegaskan, apabila pemerintahan Gibran-Teguh berjalan, dirinya akan terus mengkritisi kebijakan Gibran.
Bagyo mengungkapkan, jika Gibran tidak bisa mengayomi masyarakat serta mencari keadilan, maka masyarakat akan merindukan Bajo.
"Kalau nanti Mas Gibran tidak bisa benar-benar mengayomi masyarakat, mencapai keadilan masyarakat, justru nanti akan ada kerinduan terhadap Bajo. Itu nanti seperti tsunami, hati-hati 2024," ungkap Bagyo.
ADVERTISEMENT
Meski Gibran menang quick count, Bagyo memastikan tidak akan menelepon Gibran untuk mengucapkan selamat. Walau begitu, dirinya menyambut baik rencana Gibran bertemu dirinya.
"Kenapa harus telepon, kami kan wong tuo (orang tua). Kalau mengucapkan selamat itu jelas, tetapi akan kami rembuk dulu. Termasuk apa yang akan kami titipkan ke pemerintahan Gibran, kan ada aspirasi masyarakat, salah satunya COVID-19 yang berdampak pada terpuruknya ekonomi, (Gibran-Teguh) harus bisa menjawab ini," tutupnya. (Tara Wahyu)