Rangkaian Doa dari Wali Kota Solo untuk Ibunda Jokowi Hingga Tolak Bala

Konten Media Partner
27 Maret 2020 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara kirim doa yang dilaksanakan di Pendopo Loji Gandrung. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Acara kirim doa yang dilaksanakan di Pendopo Loji Gandrung. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Para seniman dan budayawan melakukan doa khas jawa Umbul Doa Tolak Bala di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Kamis (26/03). Doa diperuntukan almarhumah Sudjiatmi Notomiharjo, dengan harapan arwah almarhumah dapat diterima di sisi Tuhan. Hal ini disampaikan Wali Kota Solo Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo, didampingi Wakilnya Achmad Purnomo, usai acara tersebut malam ini.
ADVERTISEMENT
"Berdoa untuk almarhumah supaya arwah diterima di sisi Tuhan. Semoga keluarga diberi ketabahan dan kesebaran," jelasnya.
Doa juga ditujukan kepada putra almarhum yakni Presiden Joko Widodo supaya tetap sehat untuk melayani masyarakat dengan kondisi saat ini. Dengan demikian doa dipanjatkan ini supaya bangsa Indonesia serta khususnya Kota Solo terbebas dari wabah virus corona.
"Kemarin kita sudah membersihkan kepala yakni cukur gundul. Sebagai simbol membersihkan kotoran dikepala. Kemudian kita sekarang doa tolak bala," ujarnya.
Tradisi jawa ini biasa dilakukan Keraton Surakarta dengan istilah Tunggul Wulung yang artinya mengusir pagebluk atau wabah. Zaman dahulu ketika Keraton Surakarta terkena wabah pes melakulan kirab dengan membawa tumpeng dan masakan pengusir wabah.
"Namun karena kondisi saat ini, tradisi tidak bisa digelar sehingga diganti tarian doa tradisi jawa serta potong tumpeng," jelasnya
ADVERTISEMENT
Salah satu tokoh budayawan yang hadir yakni Suwarto, mengatakan bahwa terdapat sajian tumpeng beras merah putih dan gading ayam. Ini adalah sajian khas jawa untuk setiap kali doa apa saja, dan doa ini dipanjatkan untuk almarhumah supaya dapat diterima disisinya, Presiden bisa melayani masyarakat dan bebas corona.
"Sajian ini dipercaya memberikan kekuatan diri untuk tetap sehat dan mampu melawan virus corona seperti kondisi saat ini," jelasnya.
Acara tersebut diawali dengan tarian jawa diikuti pria dan wanita yang merupakan seniman tari berusia serya diakhiri doa dan potong tumpeng.
(Agung Santoso)