Rangkaian Trilogi Saka Praja ‘Lungamu Ninggal Crito’ Dirilis Online

Konten Media Partner
29 Oktober 2020 21:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putra Maestro Campursari, Almarhum Didi Kempot, Saka Praja merilis lagu. Kali ini singel lagunya Lungamu Ninggal Crito dirilis bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (29/10)
zoom-in-whitePerbesar
Putra Maestro Campursari, Almarhum Didi Kempot, Saka Praja merilis lagu. Kali ini singel lagunya Lungamu Ninggal Crito dirilis bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (29/10)
ADVERTISEMENT
SOLO - Putra Maestro Campursari, Almarhum Didi Kempot, Saka Praja, adik Prasetyo merilis lagu. Kali ini singel lagunya Lungamu Ninggal Crito dirilis bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (29/10). Hal ini dikatakan Ibunda Saka Praja, Yan Vellia kepada awak media.
ADVERTISEMENT
"Cerita dalam lagu ini menyambung lagu singel perdana berjudul Gelang Putih yang juga karya dari Mas Ndaru Ndarboy Genk yang merupakan singel kedua dari Trilogi dari Saka Praja," ucap Bunda Yan, sapaan akrab Yan Vellia, Kamis (29/10) malam.
Singel lagu ini resmi diluncurkan lewat akun YouTube Saka Bumi Official, tepat pukul 19.00 WIB. Lagu tersebut yang disaksikan ratusan penggemar melalui virtual. Ibunda Saka Praja, Yan Vellia mengatakan, lagu Lungamu Ninggal Crito diciptakan Hilarius Daru Indrajaya atau akrab disapa Ndaru "Ndarboy Genk".
Yan menuturkan, bahwa lagu tersebut menceritakan seorang Saka Praja yang masih mengenang dan terkenang pesan dan kesan yang ditinggalkan sang Ayahnya, Almarhum Didi Kempot.
Saka Praja bersama Sang Ibunda, Yan Vellia
"Kenang-kenangan akan sosok Ayahnya masih terasa dan pesan Bapaknya agar aja nangis, aja gembeng, kuat dikuatne, ya kudu kuat. Bagian setelah reff ada sisipan dari saya, ketika saya berbicara, Mas perjuanganmu ora gampang nglalekke Bapaknya gak gampang," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lirik yang mendalam tentang keberlanjutan kehidupan harus terus berjalan. Pada bait terakhir tertulis lilo kudu lilo, yang bermakna harus merelakan kepergian sang Ayah untuk menggapai cita dan asa selanjutnya.
Yan berharap, singel kedua Saka Praja bisa dinikmati pecinta musik di Tanah Air. Bahkan memperkaya, sekaligus terus melestarikan lagu campursari sesuai keinginan Almarhum Didi Kempot.
"Untuk penggarapan take vocal di Solo, yakni di Studio Band Kami dan shooting video klip ada di Pondok Kopi Jogja. Penggarapan satu hari take dan satu hari penggarapan video klip dan digarap langsung Mas Ndaru," tutup Yan. (Agung Santoso)