Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
RSUD Dr. Moewardi Lakukan Simulasi Penangan Virus Corona
31 Januari 2020 20:23 WIB
ADVERTISEMENT

SOLO – Merebaknya Virus Corona membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi yang juga menjadi rumah sakit rujukan pasien Corona melakukan simulasi penanganan pasien. Menurut Harsini, Ketua Tim Severe Acute Respiratory Infection (SARI), mengungkapkan simulasi sebagai bentuk kesiapan rumah sakit untuk melayani penyakit yang menghebohkan seluruh dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
Simulasi dilakukan dimulai dari pasien datang dengan diantar oleh kerabat atau keluarga. Setiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Moewardi, hal yang pertama yang dilakukan adalah security menanyakan keluhan yang dialami oleh pasien dan bertanya apakah sebelumnya dari negara yang terdeteksi Virus Corona. Dokter IGD memeriksa pasien, bila teridentifikasi positif Virus Corona, Dokter mengganti masker pasien dengan masker N95.
“Proses simulasinya adalah pasien datang sendiri ke RSUD Moewardi dari datanya, diketahui dia datang dari China dan kita lakukan penanganan layaknya positif Corona. Setelah dari IGD kita bawa ke Ruang Isolasi dan diperiksa oleh Dokter setelah pemeriksaan pasien dimasukkan ke Ruang Isolasi yang sudah disiapkan.” Ungkap Harsini, Jumat (31/1).
ADVERTISEMENT
Pasien yang positif Corono di bawa ke Ruang Isolasi Anggrek 1 dengan menggunakan ambulan melewati jalan yang khusus yang sudah disiapkan. Dalam Ruang Isolasi tersebut, pasien diperiksa oleh Dokter THT untuk melakukan swab, dan sempel dikirimkan ke Litbangkes.
RSUD Moewardi sendiri mempunyai dua Ruang Isolalsi yang digunakan untuk penanganan Virus Corona dan dilengkapi enam bed tambahan. Selain pasien, keluarga pasien yang ikut mengantar diwajibkan untuk tes kesehatan, takutnya keluarga yang mengantar jadi ikut tertular.
Menurut Harsini, Ruang Isolasi yang digunakan ini sebelumnya juga telah digunakan untuk pasien yang terkena flu burung. Ruang Isolasi ini sendiri bertekanan negatif dimana udara didalam tidak bisa menyebar keluar namun udara dari luar bisa masuk kedalam ruang. Untuk Dokter yang menangani, RSUD Moewardi telah menyiapkan Dokter Paru dan Dokter Anak.
ADVERTISEMENT
“Untuk Dokter kita sesuaikan jika pasien dewasa akan dilakukan pengecekan paru oleh Dokter Paru. Namun jika yang terkena adalah anak-anak Dokter yang menangani ialah Dokter Anak.” Papar Harsini.
(Tara Wahyu)