Rudy: Sosok Ibu Sujiatmi Adalah Sosok yang Dicintai Warga Kota Surakarta

Konten Media Partner
26 Maret 2020 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepergian Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo. (Fernando Fitusia)
zoom-in-whitePerbesar
Kepergian Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT
SOLO - Kepergian Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo, meninggalkan duka yang mendalam di kalangan keluarga dan kabar yang mengejutkan bagi orang-orang yang pernah bertemu sapa dengan dirinya. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo salah satunya yang terkejut dengan kepergian beliau.
ADVERTISEMENT
Menurut Rudy, sosok Ibu Sujiatmi Notomiharjo, adalah sosok yang dicintai oleh warga masyarakat Kota Surakata. Beliau adalah sosok ibu yang mengayomi, ngajeni, dan yang paling utama adalah jawani
"Jadi dengan siapa pun beliau itu tidak pernah melihat dan memandang suku agama derajat pangkat. Sehingga sosok Ibu Sujiatmi Notomiharjo ini rakyat Solo merasa kehilangan karena beliau adalah seorang ibu yang patut menjadi teladan bagi ibu-ibu yang lain atau keluarga yang lain. Karena dalam mengasuh membimbing dan membina putra-putrinya semua bisa berhasil," terang Rudy.
Rudy selalu mengingat pesan yang disampaikan oleh almarhumah kepada dirinya semasa masih hidup. Almarhumah selalu memberikan pesan untuk bekerja yang rukun, dan pesan itu disampaikan dengan bahasa jawa yang halus kepada Rudy.
ADVERTISEMENT
"Pesan beliau kepada saya yang pertama itu adalah nyambut gawe sing rukun. Orasah rebutan jabatan, orasah rebutan gawean, opo neh rebutan duit. Pelayanan pada masyarakat yang tulus dan ikhlas itu yang selalu ingat pesan dari beliau karena setiap saya salaman saya pasti meminta doa restu dan itu disampaikan beliau dengan bahasa jawa yang halus," papar Rudy.
Dengan kepergian Ibu Sujiatmi Notomiharjo kepangkuan Tuhan Yang Maha Kuasa ini, Rudy hanya bisa berdoa semoga amal kebaikannya dapat diterima disisi Tuhan dan arwahnya bisa ditempatkan sesuai dengan amal dan perbuatan yaitu di kerajaan surga tentunya.
(Fernando Fitusia)