Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten Media Partner
Seharian Berebut dengan Peretas, Pemkot Solo Akhirnya Nonaktifkan Akun Instagram
9 Oktober 2021 20:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SOLO-Pemerintah Kota Solo akhirnya memilih untuk menutup akun resmi Instagramnya untuk sementara waktu. Hal itu dilakukan lantaran akun yang diretas itu belum sepenuhnya dikuasai.
ADVERTISEMENT
"Akun Instagram @pemkot_solo untuk sementara dinonaktifkan untuk pengamanan lebih lanjut," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Solo, Wahyu Kristina, Sabtu (09/10/2021).
Saat ini, akun yang telah bercentang biru itu sudah tidak bisa lagi diakses. Bahkan akun tersebut juga sudah tidak ditemukan di kolom pencarian.
Akun tersebut dikuasai oleh peretas sejak Jum'at (08/10) pada pukul 16.29 WIB. Peretas mengunggah belasan foto dan video aneh di akun tersebut.
Tim IT dari Pemkot Solo berupaya menguasai kembali akun tersebut dengan cara melaporkan peretasan itu ke Facebook. Setelah berusaha selama sekitar 17 jam, akun tersebut bisa dipulihkan kembali pada Sabtu (09/10) pukul 09.50 WIB.
Tim tersebut juga membersihkan foto serta video aneh yang diunggah oleh peretas.
ADVERTISEMENT
Namun, peretas ternyata masih berhasil menguasai kembali akun tersebut. Sejak siang hingga petang ini, tim IT Pemkot Solo terus berebut akun dengan peretas. Akhirnya, mereka memilih menonaktifkan akun tersebut.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming meyakini peretasan itu dilakukan oleh ulah orang iseng. Menurutnya, persoalan itu akan beres pada dua atau tiga hari kedepan.
"Nanti cyber security-nya ditingkatkan. Ini ada orang iseng," kata Gibran Rakabuming.
Dalam kesempatan tersebut Gibran juga mempertanyakan kinerja di Dinas Komunikasi,Informatika, Statistik dan Persandian. Menurutnya, dia pernah menemukan adanya pegawai yang ceroboh sehingga lupa sandi salah satu akun media sosial.
"Saat awal saya menjabat, ada pegawai yang lupa password sehingga ada akun yang hilang. Kan menjengkelkan," katanya.
ADVERTISEMENT
(Tara Wahyu)