Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Sengketa Lahan Jadi Hambatan Pengumpulan Dana Pembangunan Masjid Sriwedari Solo
30 Mei 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Panitia pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo pun meyakinkan publik, jika konstruksi menara setinggi 114 meter itu sudah kokoh.
“Saya jamin itu hanya kekhawatiran yang tidak beralasan. Strukturnya sudah kuat sekali, jadi tidak akan ada apa-apa dan aman. Dilihat saja, dicek langsung, masih tetap kokoh berdiri. Nggak akan mungkin (ambruk) kayak bangunnya asal-asalan,” tegas Ketua Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo, Achmad Purnomo, Senin (30/05/2022).
Mantan Wakil Wali Kota (Wawali) Solo ini mengakui, saat ini pembangunan Masjid Sriwedari terhenti karena terbentur dana.
“Untuk progres hitungannya sudah 85 % dari target, tinggal finishing. Barang-barangnya di lokasi sudah ada, tinggal pasang. Kalau kekurangan dananya sendiri memang masih banyak, karena tempo hari masih kurang Rp 180 miliar,” terang Purnomo, melalui telepon.
ADVERTISEMENT
Kendala pembiayaan itu, menurut dia, muncul karena polemik kepemilikan lahan Sriwedari kembali mencuat, beberapa waktu belakangan.
“Lahan sengketa dimasalahkan lagi, jadi membuat pendanaan surut,” tuturnya.
Meski demikian Purnomo mengeklaim jika berbagai pihak sudah sanggup membantu mengupayakan pendanaan proyek tersebut. Mulai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka hingga Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
“Ya ini menunggu dana dicarikan oleh Pak Wali, dicarikan oleh Pak Mahfud MD. Semuanya membantu. 3 bulan lalu saya sudah dipanggil beliau dan dikumpulkan, nanti akan dibantu pendanaannya,” kata Purnomo.
Sementara itu Gibran menjelaskan, persoalan pendanaan sudah diserahkan kepada panitia pembangunan masjid.
“Ya mangga, itu semua saya serahkan ke ketua panitia pembangunan masjid. Ini kan nggak ada dana APBD. Dari dulu saya juga bantu nyari, tapi kalau tanahnya tanah sengketa (calon donatur) juga mikir,” katanya.
ADVERTISEMENT
Terkait nasib pedagang yang menderita kerugian akibat kekacauan pada CFD kemarin, Gibran mengatakan jika Pemkot Solo bakal membantu mereka.
“Pedagang yang gerobaknya diinjak-injak atau pengunjung yang kemarin terjatuh, nanti kami bantu. Kasihan. Tapi tidak ada yang luka parah kok,” jelas Gibran.
(Fernando Fitusia)