news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Sipon, Istri Aktivis Widji Thukul, Meninggal Dunia

5 Januari 2023 16:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kediaman Siti Dyah Sujirah alias Sipon di Jagalan, Jebres, Solo, Kamis (05/01/2023). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kediaman Siti Dyah Sujirah alias Sipon di Jagalan, Jebres, Solo, Kamis (05/01/2023). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Istri aktivis Widji Widodo atau yang lebih dikenal dengan Widji Thukul, Siti Dyah Sujirah (55) alias Sipon, meninggal dunia pada Kamis (05/01/2023) siang pukul 13.30 WIB akibat serangan jantung.
ADVERTISEMENT
Adik Widji Thukul, Wahyu Susilo, saat dihubungi melalui sambungan telepon membenarkan kabar tersebut.
"Iya (benar). Saya masih di Jakarta, siang tadi dapat kabar tiba-tiba serangan jantung, terus dibawa ke Rumah Sakit Hermina, Solo, tidak tertolong begitu," ungkapnya.
Selain serangan jantung, Sipon juga diketahui memiliki riwayat penyakit gula hingga kakinya harus diamputasi.
Jenazah Sipon akan dikebumikan di Astana Purwoloyo, Pucang Sawit, Solo, Jumat (06/01/2022) pukul 10.00 WIB.
Sementara itu menurut sesepuh Kampung Kalangan, Tri Wiyono, sehari sebelum meninggal Dyah sempat mengeluh tidak kuat menahan sakit.
"Pagi bilangnya tidak kuat, mau makan bilang tidak doyan. Pagi sempat beli soto. Makan cuma sedikit beberapa sendok, terus bilang tidak kuat. Paling tidur, sore sampai malam mengeluh terus. Oleh Fajar (anak kedua) dibawa ke Rumah Sakit Hermina dibantu warga," terangnya.
ADVERTISEMENT
Selama hidupnya Sipon dikenal sebegai pribadi yang kuat dan sering berbaur dengan tetangga di sekitar kediamannya.
"Dia sering keluar, interaksi dengan warga. Gak pernah mengeluh, mengeluh hanya sehari kemarin, orangnya baik," tutur Tri Wiyono.
Diketahui Dyah alias Sipon merupakan istri dari Widji Thukul. Sipon tinggal di Kampung Kalangan RT 01, RW 14, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo, bersama kedua anaknya Fajar Merah dan juga Nganthi Wani.
Widji Thukul sendiri adalah seorang aktivis dan penyair di zaman orde baru. Widji menjadi 1 dari 13 orang yang hilang pada tahun 1997-1998 menjelang tumbangnya rezim orde baru.
(Fernando Fitusia)