Siswi di Sukoharjo Tewas di Tangan Teman Kencan, Sosiolog: Adanya Fenomena NS

Konten Media Partner
26 Januari 2023 21:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tewasnya siswi SMP di Sukoharjo di tangan teman kencan yang dikenal melalui aplikasi online dianggap sosiolog sebagai fenomena NS. FOTO: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tewasnya siswi SMP di Sukoharjo di tangan teman kencan yang dikenal melalui aplikasi online dianggap sosiolog sebagai fenomena NS. FOTO: Kumparan
ADVERTISEMENT
SOLO - Tewasnya remaja asal Sukoharjo yang masih berstatus siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dilatarbelakangi kencan online disebut sosiolog, Drajat Tri Kartano, karena adanya fenomena network society (NS).
ADVERTISEMENT
“NS itu artinya kegiatan saat ini dapat terhubung dengan jutaan orang melalui internet. Ketika seseorang mengalami NS, itu muncul masalah pada identitas. Jadi ketika semakin banyak orang bisa diakses, orang tersebut sebenarnya semakin sendirian, semakin kesepian istilahnya gitu,” paparnya, Kamis (26/01/2023).
“Sehingga di dalam ruang kesepian itu akan mencari hubungan-hubungan intim lagi. Karena hubungan intim dengan keluarganya hancur dikarenakan ada hubungan intim luar itu. Kalau dulu dengan keluarga berkumpul, ngobrol dengan bapak ibu nonton televisi. Itu yang disebut intimate relations,” lanjutnya
Hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga, lanjut Drajat, menyebabkan seseorang mencari pelarian.
"Dari sinilah kemudian aplikasi-aplikasi yang memberi fasilitas untuk bertemu, berjanji (janjian) atau dating itu menjadi laku (dipakai) bagi anak-anak itu. Mereka mulai mencari jejaring itu," terangnya.
ADVERTISEMENT
Masalah kemudian timbul ketika rekan yang ditemui melalui aplikasi online tidak sesuai atau hanya ikon.
“Foto dan gaya bicara seseorang dapat diganti. Di dunia maya yang tidak bertemu face to face sehingga kontrol kualitas yang diajak berhubungan masih sulit untuk ditebak,” jelasnya.
Untuk itu, Drajat mengimbau agar lebih berhati-hati dan bijak dalam memanfaatkan social network, di satu sisi dapat menghubungkan orang di seluruh dunia, namun juga dapat juga menjerumuskan.
Pada kesempatan berbeda, Psikolog, R. Yuli Budi Rahayu, mengatakan kalau korban masih usia pra remaja. Menurutnya jalinan komunikasi dengan orang tua sangat dibutuhkan. Apabila kurang maka anak mencari komunikasi di luar. Dengan komunikasi maka perkembangan anak bisa diawasi dengan segala aktivitasnya.
ADVERTISEMENT
"Perlu ditekankan lagi, pengawasan ini penting sehingga anak tidak keluar jalur pergaulan," jelas psikolog dari Kantor Jasa Psikologi Indonesia, Jawa Tengah, itu.
Sebagai informasi, pada Rabu (25/01/2023) remaja yang masih duduk di bangku SMP, EV (15), ditemukan tewas dengan luka di dada dan leher. Korban diketahui dibunuh oleh teman kencan yang dikenalnya melalui aplikasi MiChat. Pelaku, Nanang Tri Hartanto (21), merupakan pengamen yang berdandan sebagai manusia silver.
(Agung Santoso)