Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
SOLO - SMP Negeri 4 Surakarta menggelar simulasi pembelajaran tatap muka dengan melibatkan 40 orang tua siswa pengurus paguyuban kelas 7, 8, 9, pada Jumat (09/10).
ADVERTISEMENT
Simulasi ini dilakukan dengan diawali melakukan protokol kesehatan terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan kelas.
Mulai dari melakukan pengecekan suhu tubuh secara bergiliran, mencuci tangan, memasuki bilik sterilisasi hingga menerapkan jaga jarak saat berada di ruangan kelas.
Selain itu, 40 orang tua siswa tersebut juga melakukan simulasi pada saat menjemput anaknya pulang sekolah.
Orang tua siswa yang menjemput anaknya naik sepeda motor satu per satu masuk ke dalam gedung sekolahan dengan tetap menerapkan jaga jarak. Siswa akan dipanggil satu persatu, kemudian orang tua langsung datang menjemputnya.
Menurut, Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Surakarta, Sri Wuryanti, pihak sekolah sudah menulis SOP untuk pembelajaran secara tatap muka. Namun pada praktiknya masih banyak yang harus dievaluasi dan dikuatkan.
ADVERTISEMENT
"Ini apalagi kaitannya dengan anak-anak yang sulit untuk diarahkan. Tapi saya yakin dengan orang tua hadir, orang tua bisa membantu mengarahkan," terangnya.
Sri Wuryanti menambahkan nanti pada pelaksanaannya akan ada selisih waktu ketika siswa datang masuk ke sekolahan yang dibagi dalam beberapa kelompok.
"Misal kelas 9 A, B, C datang pukul 08.00 WIB. Lalu kelas 9 D, E, F datang pukul 08.15 WIB. Jadi biar tidak terjadi penumpukan karena lokasi sekolah kita itu dipinggir jalan raya jadi perlu penanganan khusus," tambahnya.
Di lain pihak, Abi Satoto, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Solo menjelaskan bahwa dalam pembelajaran tatap muka di era new normal yang terpenting adalah membiasakan anak dan guru menerapkan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Terpenting itu kan membiasakan anak dan guru di sekolahan. Jadi membiasakan anak datang dan pulang dengan protokol kesehatan tanpa melanggarnya. Dibiasakan pembelajaran tatap muka selama 2 jam dulu di sekolah. Jika baik, nanti evaluasinya bisa kita tambah jamnya," jelas Abi Satoto.
Abi Satoto memperkirakan masuk pembelajaran tatap muka di sekolah pada akhir Oktober atau awal November. Tergantung rekomendasi dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kota Surakarta. (Fernando Fitusia)