Soal dr Sunardi, IDI Sukoharjo Minta Profesi Dokter Dibedakan dengan Teroris

Konten Media Partner
13 Maret 2022 22:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua IDI Sukoharjo, dr Arif Budi Satria (kiri). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Ketua IDI Sukoharjo, dr Arif Budi Satria (kiri). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO - Kasus dr Sunardi yang ditembak Densus 88 Antiteror Mabes Polri dianggap Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo, dr Arif Budi Satria, tidak terkait dengan profesi dokter yang disandang almarhum.
ADVERTISEMENT
"Nanti bila ada yang mengkait-kaitkan, maka advokasi kami titiknya di situ," jelasnya, Sabtu (14/03/2022).
IDI Sukoharjo juga telah mengklarifikasi kasus Sunardi itu ke Polres Sukoharjo.
Arif mengaku telah menerima keterangan dari polisi, kalau kasus tersebut tidak terkait dengan profesi dokter yang disandang Sunardi.
IDI menegaskan, sumpah dokter tidak boleh membahayakan kehidupan orang lain. "Sehingga kalau terorisme dengan dokter atau IDI ya kontradiktif. Secara dasar, IDI sendiri tidak akan mendukung itu," tandasnya.
Ia pun mengoreksi penyebutan nama dr Sunardi. Meskipun dokter, tapi sebutan almarhum tidak perlu lagi dibubuhi kata ‘dokter’. Cukup menggunakan kata ‘Bapak Sunardi’ saja.
“Mungkin itu bisa jadi salah satu bentuk komunikasi. Karena sebagaimana bahwa profesi-profesi lain pun bisa mengalami hal yang sama," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy membenarkan adanya klarifikasi IDI Sukoharjo tersebut.
Polisi, kata dia, telah menerima kedatangan perwakilan IDI Sukoharjo yakni Ketua dan Wakil Ketua IDI.
"Sudah kami jelaskan, kalau kasus tersebut bukanlah hal profesi. Dalam terorisme ini sudah masuk semua lini, bukan hanya profesi dokter," tandasnya.
(Agung Santoso)