Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Suvenir Limbah Kayu Karya Perajin Asal Solo Ini Mampu Tembus Pasar Eropa
24 Maret 2022 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
SOLO - Di tangan Andhika Praditya, limbah kayu ternyata bisa disulap menjadi barang bernilai tinggi.
ADVERTISEMENT
Papan-papan skateboard bekas didaur ulang oleh perajin asal Solo ini, menjadi suvenir seperti jam tangan maupun kacamata kayu.
"Saya ini hobi bermain skateboard. Dari situ melihat banyak limbah kayu papan yang sudah tidak terpakai. Kemudian saya coba untuk memanfaatkannya agar limbah itu bisa dikurangi dan menjadi produk bernilai ekonomi,” jelas Andhika, Kamis (24/03/2022).
Sebuah workshop yang bertempat di kawasan Setabelan, Kecamatan Banjarsari, Solo menjadi tempat Andhika mengolah limbah-limbah tersebut.
"Sebenarnya saya cuma memanfaatkan papan yang patah supaya bisa jadi sesuatu. Sekitar 5 tahun lalu masih sedikit produk fashion seperti punya saya ini, yang berbahan kayu dari papan skateboard," terangnya.
Bersama seorang rekan, Andhika pun gencar mempromosikan jam tangan maupun kacamata kayu produksinya berlabel ‘Loosewood’ tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan memanfaatkan media sosial dan website, produk buatan Andhika mampu menembus pasar mancanegara dan terjual hingga 30 boks dalam sebulan.
“Peminat di luar negeri biasanya dari Eropa. Karena mereka sangat tertarik dengan konsep recycle.”
Jam tangan kayu buatan Andhika itu memiliki beberapa ukuran, seperti ukuran standar 4 cm dan ukuran besar.
Jam tangan kayu tersebut dibanderol seharga Rp 550 ribu, sedangkan kacamata dijual mulai Rp 850 ribu.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, juga pernah membeli jam tangan kayu tersebut dalam sebuah pameran beberapa bulan lalu.
"Waktu itu bersama Pak Sandiaga Uno, Pak Gibran mampir di booth saya. Dia tertarik dan beli jam model pattern seharga Rp 650 ribu,” beber Andhika.
ADVERTISEMENT
Kini setelah 5 tahun menekuni produksi suvenir tersebut, Andhika mulai melirik berbahan limbah kayu lain seperti limbah gitar, kayu lantai maupun limbah produksi lainnya untuk dimanfaatkan menjadi produk bernilai jual.
(Fernando Fitusia)