Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Syarat dari BI Solo Agar Uang Penjaga Sekolah yang Dimakan Rayap Bisa Diganti
13 September 2022 17:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SOLO - Nasib pilu penjaga sekolah di Solo, Samin, usai uang tabungan haji miliknya dimakan rayap direspons Kantor Bank Indonesia (BI) Cabang Solo. BI berjanji mengganti uang yang rusak itu dengan uang baru.
ADVERTISEMENT
“Jadi Bank Indonesia akan mengganti uang asli yang rusak itu dengan uang baru. Uang ini istilahnya bagian dari Bank Indonesia, sebagai lembaga yang menerbitkan, mengedarkan dan memusnahkan (uang). Ini jadi bagian dari perlindungan konsumen, bagaimana uang rusak ini bisa mendapatkan penggantian,” urai Kepala BI Cabang Solo, Nugroho Joko Prastowo, Selasa (13/09/2022).
Namun penggantian itu tidak bisa dilakukan serta-merta. Sebab uang yang rusak harus dicek lebih lanjut dan memenuhi sejumlah syarat. Salah satu syarat tersebut adalah ukuran uang yang rusak minimal 2/3 dari ukuran penuh.
“Kenapa 2/3? Ya kalau separuh diganti, nanti (uangnya) dipotong ditukerin jadi 2. Makanya harus 2/3 supaya tidak ada dobel klaim,” terang Joko.
Terkait kasus rusaknya uang Samin, BI meminta agar penjaga sekolah SD Loji Wetan, Solo ini menyusun potongan sisa uang yang bekas dimakan rayap dulu. Karena diketahui banyak potongan-potongan kecil uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
ADVERTISEMENT
“Yang paling berat adalah menyusun potongan-potongan ini. Itu langkah awal yang harus dilakukan,” bebernya.
Penyusunan ulang itu bertujuan untuk memastikan jumlah uang yang wajib diganti BI. “Yang bisa diganti adalah uang sisa bekas dimakan rayap. Kalau sudah ludes tidak tersisa, tidak bisa diganti,” jelas Joko.
BI pun memberi contoh cara menyusun potongan uang dan mengecek luasan uang menggunakan alat pendeteksi otomatis, kepada Samin.
“Untuk menghindari selisih, Pak Samin sendiri yang akan menyusun potongan-potongan uang itu. Baru kami akan cek.”
Meski telah disodori solusi dari BI, Samin yang mendatangi kantor BI Cabang Solo bersama istrinya, Sri Kadarwati, dengan membawa puluhan juta uangnya yang rusak dalam kantong plastik, merasa sedikit kecewa.
Sebab ia keberatan jika harus menyusun atau menambal potongan-potongan uang tersebut.
ADVERTISEMENT
“Cari pasangannya memang agak sulit bagi saya. Nggak mudah nambal-nambal kayak gini bagi saya. Maaf saya pendidikannya rendah,” katanya.
Ayah 2 anak ini pun memilih mengikhlaskan sebagian besar tabungan hajinya, yang rusak dimakan rayap.
“Saya terima dengan Lillahita'ala, Insya Allah ini jadi pengalaman keluarga saya dan warga Indonesia. Jangan menabung di tempat seperti saya. Insya Allah saya ikhlas, nggak mungkin saya nambal satu-satu uang ini. Insya Allah Lillahi ta'ala Allah akan mengganti lebih banyak lagi,” kata Samin.
(Fernando Fitusia)