news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tabrak Lari Overpass Manahan Diduga Tercecer, Plat Nomor Terungkap Dalam Ruwatan

Konten Media Partner
1 Juli 2020 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruwatan dilakukan di bawah Overpass Manahan Solo
zoom-in-whitePerbesar
Ruwatan dilakukan di bawah Overpass Manahan Solo
ADVERTISEMENT
SOLO - Pelaku tabrak lari yang menewaskan pengguna jalan di Overpass Manahan setahun lalu belum terungkap. Sekelompok seniman meruwat lokasi kejadian dan polisi menyelidiki plat nomor diduga milik pelaku yang diserahkan warga. Setidaknya, penyelidikan disampaikan Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Afrian Satya Permadi, Selasa (30/6).
ADVERTISEMENT
"Dalam rangka Hari Bhayangkara, kami ucapkan belasungkawa kepada keluarga korban. Dan kami tetap melakukan penyelidikan terhadap kasus kecelakaan ini," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan jika pihaknya mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban pada Hari Bhayangkara. Bahkan kasus ini menjadi prioritas dan setiap bulan dievaluasi karena menjadi perhatian masyarakat. Meskipun ada barang bukti plat nomor, Kasat baru menjabat ini akan melakukan penyelidikan untuk menemukan titik terang.
"Saya pejabat baru, kami akan melakukan penelusuran kalau memang ada bukti-bukti tambahan," terangnya.
Kemudian, anggota kepolisian telah melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi dan mengecek rekaman CCTV yang terpasang di beberapa titik. Mulai dari Kota Barat, Overpass Manahan, depan Mapolresta Solo hingga Gapuro Makuto Romo tapi upaya tersebut belum juga membuahkan petunjuk baru. Dia berharap, peran serta masyarakat dibutuhkan untuk mengungkap kasus yang terjadi 1 Juli 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
"Kejadian ini sangat membutuhkan peran serta masyarakat dalam mengungkap ini. Dengan keterangan-keterangan dalam penyidikan, maka diharapkan ada titik terang," ujarnya.
Martin, suami korban Retnoning Tri (54), warga Serengan mengaku pernah menemui kepolisian, namun setiap perwira jawabannya berbeda-beda
Martin, suami korban Retnoning Tri (54) warga Serengan mengaku pernah menemui kepolisian, namun setiap perwira jawabannya berbeda-beda. Alasannya dari nomor polisi belum ditemukan, alat pelacak tidak canggih hingga rekaman CCTV dari Dinas Perhubungan buram. Bahkan tiap kali polisi datang ke rumahnya membawa tali asih dianggapnya supaya menutupi kasus ini. Maka, dia yang diajak ruwatan atau mendoakan pelakunya bersama seniman meminta keadilan.
" Harapan kami, menuntut keadilan. Karena sampai saat ini belum terungkap," harap Martin.
Dalam acara ruwatan dikejutkan seorang bernama Yusuf yang kesehariannya adalah jasa tambal ban, kebetulan melihat ruwatan. Pria yang pernah mengenyam Sarjana Hukum kampus ternama itu spontan mengatakan jika plat nomor dan pecahan bumper mobil rusak sebelah kanan mobil ditemukan di lokasi.
ADVERTISEMENT
Waktu itu, dia yang kebetulan jualan ban bekas di bawah jembatan dan mendengar suara tabrakan malam itu, sehingga mendatangi ke lokasi. Kemudian, dia menemukan barang tersebut diduga barang bukti milik pelaku. Selanjutnya, dia serahkan kepada pihak polisi ketika di lokasi.
"Saya menemukan plat nomor. Lupa nomornya. Yang jelas warna hitam. Termasuk pecahan bumper baru tidak jauh dari lokasi," jelasnya membuat perhatian peserta ruwatan. (Agung Santoso)