Tak Ditarget Medali, Atlet Asal Ambarawa Sumbang Emas Boccia ASEAN Para Games

Konten Media Partner
6 Agustus 2022 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet boccia ASEAN Para Games 2022 Indonesia, Wening Prabawati. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Atlet boccia ASEAN Para Games 2022 Indonesia, Wening Prabawati. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Atlet boccia Wening Prabawati tak menyangka, debutnya dalam ASEAN Para Games 2022 berbuah manis. Tampil tanpa dibebani target medali, Wening justru mampu menyumbang medali emas untuk kontingen Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya nggak percaya dapat emas. Saat bertanding saya cuma nothing to lose saja,” tuturnya saat ditemui di sela-sela seremonial penutupan ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (06/08/2022).
Atlet asal Ambarawa ini meraih emas dari nomor kategori individual female BC4.
Wening mengaku, ia hanya tekun berlatih dan berserah kepada Tuhan saat bertanding.
Selain emas, Wening juga meraih medali perak saat berpasangan dengan Fendy Kurnia Pamungkas, di kategori mixed pair BC4.
Perolehan medali ASEAN Para Games 2022 ini terbilang memuaskan, mengingat Wening baru mengenal boccia setahun lalu.
“Awalnya saya dicari oleh Ketua NPC Kabupaten Semarang. Saya disarankan untuk masuk pelatda boccia untuk Peparnas Papua.”
Di Peparnas, Wening tak beruntung lantaran belum mampu mendapat medali.
Atlet boccia, Wening Prabawati dan keluarganya. FOTO: Agung Santoso
Usai Peparnas, ia langsung diminta bergabung dengan Pelatnas ASEAN Para Games di Solo.
ADVERTISEMENT
“Gabung pelatnas mulai Januari sampai Juli kemarin,” kata putri pasangan Harini dan Nadzirin itu.
Setelah berhasil mendapat medali emas, Wening pun menargetkan tampil di Paralimpiade Perancis.
“Kemenangan ini memacu saya untuk lebih baik lagi. Karena bagi saya, kita tidak akan di uji diluar batas kemampuan kita. Jadi tetap semangat,” tandas atlet yang hobi menulis blog itu.
Support orang tua dan keluarga pun diterima Wening. Bahkan pada hari terakhir pertandingan, ayah, ibu dan adik-adiknya datang menyaksikan langsung pertandingannya.
“Awalnya dia sehari-hari suka di kamar, menulis. Waktu ikut boccia, saya dukung,” kata Hartini.
(Agung Santoso)