Konten Media Partner

Tim Para Badminton ASEAN Para Games Targetkan 6 Emas, Meski Tanpa Leani Ratri

30 Juli 2022 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih para badminton Indonesia, Yuanita Ambar Wulandari dan pemain ganda putra, Hafiz Brilliansyah, dalam konferensi pers di Hotel Swiss-Bellinn Saripetojo, Solo, Sabtu (30/07/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih para badminton Indonesia, Yuanita Ambar Wulandari dan pemain ganda putra, Hafiz Brilliansyah, dalam konferensi pers di Hotel Swiss-Bellinn Saripetojo, Solo, Sabtu (30/07/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Kontingen cabang olahraga (cabor) para badminton Indonesia menargetkan perolehan 6 medali emas dalam ASEAN Para Games XI 2022 di Solo, sekalipun tak diperkuat atlet andalan Leani Ratri Oktila.
ADVERTISEMENT
“Untuk target kami saat ini masih di tingkat ASEAN. Kami masih ada pelapisnya dan tidak mengurangi target yang sudah ada,” terang pelatih atlet para badminton Indonesia, Yuanita Ambar Wulandari, di Solo, Sabtu (30/07/2022).
Hanya saja, imbuh Yuanita, tim para badminton diyakini belum bisa melebihi target 6 medali emas tersebut. “Sebab masih ada update andalan kami yang tidak bisa bergabung.”
Leani Ratri Oktila, yang kerap dijuluki ratu badminton, absen dalam ASEAN Para Games 2022 lantaran baru saja melahirkan. Dalam Paralimpiade Tokyo 2020, Leani meraih 2 medali emas dan 1 perak.
Target medali emas itu diharapkan bisa disumbangkan dari tunggal putri Warining Rahayu (SU 5), ganda campuran Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah (SL 4), tunggal putri Khalimatus Sadiyah (SL 4), ganda putra Deva Anrimusti/Hafiz Brilliansyah (SU 5), tunggal putra Suryo Nugroho-Fredy Setiawan (SL 4) dan ganda putra Fredy Setiawan/Dwiyoko (SL 3-4).
ADVERTISEMENT
Saat ini atlet para badminton dalam kondisi baik dan lebih berkonsentrasi menekan dalam pelatihan tangan. Selain itu mental bertanding para atlet turut diasah.
“Tidak bisa terlalu ekstra latihannya, jadi diimbangi latihan kelincahan tangan dan kekuatan tangan. Apalagi saya disabilitasnya di kelas tangan,” terang pemain ganda putra, Hafiz Brilliansyah.
(Agung Santoso)