Tolak Klaim Malaysia, 20 Grup Reog Gelar Demo di Solo

Konten Media Partner
10 April 2022 21:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo seniman reog di Jalan Ir Juanda, Solo, Sabtu (09/04/2022) malam. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Demo seniman reog di Jalan Ir Juanda, Solo, Sabtu (09/04/2022) malam. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Klaim Malaysia atas kepemilikan reog membuat 20 grup reog asal Solo dan sekitarnya menggelar demo di Jalan Ir Juanda, Solo, Sabtu (09/04/2022) malam.
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut diwarnai pawai yang melibatkan 20 dadak merak dan orasi berisi tuntutan, agar UNESCO segera menetapkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda.
Menurut seorang peserta aksi, Rahmad (34), aksi tersebut diselenggarakan untuk membuktikan bahwa Reog Ponorogo adalah kesenian asli Indonesia.
Kesenian ini telah diajukan pemerintah Indonesia untuk menerima status sebagai warisan budaya tak benda pada 18 Februari 2022.
“UNESCO kami minta untuk segera merealisasikan status itu, karena Malaysia telah mengeklaim Reog Ponorogo sebagai kesenian asli mereka,” tegas anggota grup Reog Birawa Ngadisono asal Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo ini.
Aksi tersebut memicu kemacetan di gapura masuk menuju Taman Sunan Jogo Kali.
Namun kemacetan itu tidak berselang lama, karena mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta aksi segera digelar.
ADVERTISEMENT
“Malaysia itu negara jajahan Inggris, jadi tidak mungkin punya reog,” tegas FX Rudy.
Rudy juga berharap, UNESCO segera menetapkan reog sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia.
“Kalau reog sampai diakui oleh negara lain, pemerintah Indonesia harus betul-betul memperjuangkannya,” tandas dia.
(Agung Santoso)