Transportasi Atlet ASEAN Para Games 2022 Gunakan 130 Bus Ramah Difabel

Konten Media Partner
11 Juli 2022 20:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simulasi menaikkan dan menurunkan atlet ASEAN Para Games 2022 di Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (11/07/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi menaikkan dan menurunkan atlet ASEAN Para Games 2022 di Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (11/07/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Sebanyak 130 bus khusus disiapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai moda transportasi para atlet difabel, selama berlangsungnya event ASEAN Para Games 2022.
ADVERTISEMENT
“Spesifikasinya dirancang ramah disabilitas yang bisa digunakan untuk menjemput dan mengantarkan atlet. Tadi salah satu contohnya kami cek di Terminal Tirtonadi Solo. Sudah cukup baik,” terang Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Hendro Sugiatno, Senin (11/07/2022).
Dari 130 bus tersebut, sebanyak 65 bus di antaranya dikhususkan bagi atlet berkursi roda. Masing-masing bus tersebut hanya didesain untuk 7 atlet, lantaran mengutamakan keamanan dan kenyamanan penumpangnya.
Adapun 65 bus lainnya bisa digunakan atlet disabilitas tanpa kursi roda.
“Transportasi ini akan digunakan untuk penjemputan dari Bandara Adi Soemarmo menuju hotel, acara seremonial pembukaan, kendaraan ke arena pertandingan dan acara penutupan,” terangnya.
Bus-bus tersebut rencananya dioperasikan mulai 23 Juli hingga 7 Agustus 2022.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, mengaku belum bisa menghitung kebutuhan kendaraan pengangkut atlet di tiap tiap cabang olahraga (cabor).
ADVERTISEMENT
“Contohnya negara Thailand saja ada 400 atlet. Jumlah bus perlu dihitung kembali dengan jumlah atletnya,” jelas dia.
Bus pengangkut atlet ASEAN Para Games yang dilengkapi pengunci pada kursi roda. FOTO: Agung Santoso
Hari menerangkan, pihaknya juga mengupayakan tambahan armada dan armada cadangan. Termasuk 65 minibus berkapasitas 4 penumpang berkursi roda.
“Tapi kalau pakai bus Batik Solo Trans (BST) Koridor 3 dan 4, itu mungkin hanya 2 sampai 4 armada. Makanya ini kami masih hitung transportasinya, termasuk waktu teknis menaikkan dan menurunkan atlet,” ujarnya.
Sementara itu perwakilan Tim Advokasi Disabilitas Pemkot Solo, Sugiyanur, menilai bus atlet ASEAN Para Games sudah nyaman. Terdapat kunci roda yang bisa mencegah kursi roda meluncur saat bus bergoyang.
“Tapi masih butuh handle, sehingga saat bus belok dan goyang bisa berpegangan,” katanya.
ADVERTISEMENT
(Agung Santoso)