Konten Media Partner

UMKM di Solo Alami Peningkatan Sepanjang 2022, Gibran Dorong Transaksi Cashless

17 Desember 2022 21:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat bersama jajaran BRI saat event pasar rakyat di kompleks Pura Mangkunegaran, Sabtu (17/12/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat bersama jajaran BRI saat event pasar rakyat di kompleks Pura Mangkunegaran, Sabtu (17/12/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Pada tahun 2022 tercatat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Solo mengalami kemajuan. Terlebih Solo banyak menggelar event sepanjang tahun 2022 yang bertaraf nasional maupun internasional.
ADVERTISEMENT
“Sepanjang 2022 ini kita banyak menggelar event baik nasional maupun internasional. Terakhir kita pantau penjualan saat Asean Para Games 2022 lalu. Itu yang paling tinggi,” ungkap Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (17/12/2022).
Meski tidak secara rinci, ia mengatakan omzet UMKM waktu itu mencapai ratusan juta.
“Itu baru yang pameran di lokasi dan belum termasuk tempat UMKM yang mendapat pesanan dan membuat suvenir. Kita terus mendorong agar tahun depan banyak event untuk UMKM. Tiap event kudu (harus) menampilkan UMKM, wajib," tegasnya.
Dirinya juga mendorong UMKM untuk dapat melakukan pembayaran dengan sistem cashless atau tanpa uang tunai.
“Saat ini pedagang dan pembeli belum terbiasa, harus dipaksakan. Harapannya didorong ke arah situ (pembayaran cashless),” lanjutnya.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, membeli sate daging dan sate kere dari salah satu stand UMKM. FOTO: Agung Santoso
Pada kesempatan yang sama, Regional CEO Bank Republik Indonesia Wilayah Yogyakarta, Jon Sardono, mengungkapkan bahwa perkembangan UMKM juga memberikan pengaruh terhadap meningkatnya pemberian kredit bagi pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT
“Sepanjang tahun ini dipastikan 100 persen Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah tersalurkan, besarannya Rp 26 Triliun dengan penyerapan 95 persen hingga bulan November. Inilah yang menggerakan UMKM saat pandemi Covid-19. Karena masyarakat tahu bunga rendah yang hanya 6 persen per satu tahunnya atau 0,3 persen per bulannya," terangnya.
Sedangkan untuk tahun depan pihaknya menargetkan KUR sebesar Rp 27 Triliun untuk wilayah Yogyakarta dan Solo.
“Selama ini kami tetap berkomitmen penyaluran kredit 80 persen untuk UMKM. Kami juga mendorong dan melakukan sosialisasi bagi UMKM untuk menggunakan sistem cashless. Karena tiga sampai lima tahun ke depan secara teknologi menggunakan sistem ini," jelasnya.
(Agung Santoso)