UMS Solo Resmi Buka Cabang di Tongmyong University Korea Selatan

Konten Media Partner
25 Oktober 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor UMS Solo, Sofyan Anif bersama President Tongmyong University, Busan, Korea Selatan, Chun HO Hwan. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UMS Solo, Sofyan Anif bersama President Tongmyong University, Busan, Korea Selatan, Chun HO Hwan. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo resmi membuka cabang di Tongmyong University, Busan, Korea Selatan untuk program S1. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan MoA antara Rektor UMS, Prof. Sofyan Anif dengan President Tongmyong University, Busan, Prof. Chun HO Hwan.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2022 ini, UMS terus melakukan pengembangan kerjasama dengan universitas di luar negeri. Selain melanjutkan program double degree di Korea, UMS juga membuka kelas atau cabang di Tongmyong University," jelas Rektor UMS, Prof. Sofyan Anif saat Upacara Puncak Hari Jadi ke-64 UMS di Edutorium KH. Ahmad Dahlan, Selasa (25/10/2022).
Wakil Rektor V UMS, Prof. Supriyono menambahkan, pembukaan cabang UMS di Tongmyong University tersebut baru akan dilaksanakan pada tahun pertama penerimaan mahasiswa baru pada 2023 mendatang. "Jadi kami akan lakukan persiapan untuk rekrut mahasiswa,” terangnya.
Menurut Supriyono, pembukaan kelas di Tongmyong University menjadi salah satu upaya menginternasionalisasi UMS sekaligus sebagai magnet untuk menarik lebih banyak mahasiswa asing untuk belajar di UMS.
ADVERTISEMENT
"Bahkan beliau (President Tongmyong University) menawarkan kalau di sana sudah banyak mahasiswa Islam, mereka berdedikasi menyumbangkan tanah untuk dibuat asrama khusus orang-orang Islam," lanjut Supriyono.
Pada kesempatan yang sama, President Tongmyong University, Prof. Chun HO Hwan, mengatakan jurusan yang akan dibuka adalah IT atau Teknologi Informasi dengan beberapa kompetensi seperti software dan keamanan informasi.
"Perkuliahan akan dilakukan dua tahun pertama di sini (UMS) dan dua tahun berikutnya di Korea Selatan," ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Chun, mengatakan melalui kerjasama tersebut diharapkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang belajar mengenai IT karena di Korea Selatan sangat maju dalam bidang IT serta konduktor, perangkat lunak, juga komputer.
"Saat ini di Korea mengalami kekurangan populasi, sehingga kami butuh tenaga kerja. Untuk itu kami berusaha mendidik tenaga kerja dari Indonesia. Tapi bila mereka kembali ke Indonesia, mereka dapat mengembangkan ilmu yang sudah mereka dapat di Korea," tuturnya.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)