Usai Jadi Wali Nikah Adiknya, Jokowi Ajak Jan Ethes Blusukan ke Pasar Kota Solo

Konten Media Partner
26 Mei 2022 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberi salam kepada pedagang saat blusukan di Pasar Gede, Solo, Kamis (26/05/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberi salam kepada pedagang saat blusukan di Pasar Gede, Solo, Kamis (26/05/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Presiden Jokowi blusukan ke pasar-pasar tradisional Kota Solo, usai menjadi wali nikah dalam pernikahan adiknya Idayati dan Ketua MK Anwar Usman, Kamis (26/05/2022).
ADVERTISEMENT
Ditemani Ibu Negara, Iriana Jokowi dan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka, presiden mengunjungi Pasar Mojosongo, Pasar Gede, Pasar Gading dan Pasar Harjodaksino. Sebelum ke pasar, Jokowi dan rombongan menyempatkan diri menengok Taman Balekambang.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo turut serta dalam rombongan Jokowi.
“Ini pas barengan dengan pernikahan. Saya tadi sudah selesai (menjadi wali nikah) pada waktu membagikan bantuan presiden untuk pedagang, UMKM dan PKL,” terang Presiden Jokowi saat ditemui di Pasar Mojosongo.
Bantuan sembako itu juga dibagikan presiden kepada pengemudi becak di Pasar Gede.
Menariknya, saat Jokowi hendak memasuki mobil dan meninggalkan Pasar Gede, tiba-tiba cucunya Jan Ethes Srinarendra keluar dari dalam mobil kepresidenan dan menyapa warga yang berkumpul di lokasi itu.
Cucu Presiden Jokowi, Jan Ethes Srinarendra, menyapa warga di depan Pasar Gede, Solo. FOTO: Fernando Fitusia
“Halooo, halooo, haiii, haaii,” kata Jan Ethes dengan nada riang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengutarakan, bantuan tersebut diharapkan bisa mempercepat pemulihan ekonomi di Solo.
“Terutama untuk pedagang pasar. Kami harap pasar tradisional mulai bangkit lagi pasca-pandemi,” kata Wali Kota Solo ini.
Adapun kehadiran Presiden Jokowi di Taman Balekambang, kata Gibran, bertujuan untuk memberikan bantuan kepada seniman. Seperti pemain ketoprak dan pemain Wayang Orang (WO) Sriwedari.
(Fernando Fitusia)