Usai Razia PSK, Polresta Solo Bongkar Prostitusi Online Anak di Bawah Umur

Tiga tersangka prostitusi online ditangkap oleh Polresta Solo

SOLO-Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo menangkap 3 pemuda yang diduga merupakan komplotan prostitusi online. Mereka melakukan kegiatan trafficking dengan mempekerjakan anak di bawah umur dalam bisnis prostitusinya.

"Dia melakukan aksinya sejak akhir 2020," kata Kepala Polresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Rabu (10/03/2021). Salah satu tersangka, Langit (33) menawarkan korbannya yang masih remaja melalui media sosial.

Polisi lantas melakukan pemantauan terhadap akun media sosial dan melakukan penyelidikan. Setelah memperoleh bukti yang cukup kuat, petugas lantas mencokok pelaku di rumahnya yang berada di kawasan Jebres.

Selain Langit, polisi juga menangkap dua pemuda lain bernama WES (21) asal Pangadegan, Jakarta dan DAH (20) asal Mojogedang, Karanganyar. Keduanya ini berperan mengantar korban ke hotel yang ditentukan untuk bertemu dengan penggunanya.

Dalam kasus tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya berupa uang Rp 1.080.000, telepon genggam dan dua kendaraan. Polisi juga menyita tas milik korban yang berisi alat kontrasepsi.

Polisi menerapkan pasal berlapis kepada ketiga tersangka. Selain menggunakan UU tentang Perlindungan Anak, polisi juga menjerat tersangka dengan UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Sebelumnya, selama dua pekan terakhir Polresta Solo terus melakukan razia penyakit masyarakat dalam bentuk prostitusi dan minuman keras. Pada akhir pekan lalu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming juga ikut dalam kegiatan razia PSK.

Razia itu dilakukan di sekitar kawasan Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi. Selain para PSK, polisi juga menjaring pria yang menjadi pasangan kencannya.

(Agung Santoso)