Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Viral Istri Pejabat di Solo Marah-marah kepada Petugas saat Pendataan Pemudik
5 April 2020 19:52 WIB
ADVERTISEMENT
SOLO - Perilaku seorang istri pejabat membuat geram Wali Kota Solo Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo. Pasalnya, istri pejabat sepulang mudik dari Jakarta justru membentak para petugas pendataan sekaligus meminta Wali Kota menghadapnya.
ADVERTISEMENT
Perilaku tersebut hingga viral di media. Hal ini diungkapkan Wali Kota Solo ketika dikonfirmasi atas perilaku istri pejabat tersebut, usai pembagian paket sembako, Minggu (5/4)
"Saya sudah telepon suaminya untuk klarifikasi dan meminta kepada suaminya untuk meminta maaf ke pihak kelurahan dan TNI Polri," jelasnya.
Dia meminta supaya ibu ini memahami kondisi dan tidak melakukan hal tidak baik tersebut di depan para petugas karena merasa istri seorang pejabat. Lantas pihaknya telah meminta keterangan dari sejumlah pihak bahwa ibu tersebut memang benar pulang dari Jakarta dan bertujuan mudik.
"Wong sugih yo ojo (orang-orang kaya ya jangan) merendahkan yang datang, yang datang ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Dia bilang itu omah-omahku dewe (rumah saya sendiri), bukan itu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Petugas yang di antaranya adalah TNI Polri tersebut tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran. Apalagi wilayah Kelurahan Sondakan, di mana tempat tinggal ibu tersebut steril. Kedatangan petugas untuk mendata serta meminta ibu tersebut atas kesanggupan karantina mandiri. Ditegaskan, apabila tidak mau diatur silakan tidak usah datang ke Solo.
"Jangan mentang-mentang seperti itu. Dia dari Jakarta datang ke sini (Solo), Jakarta zona merah," jelasnya.
Dalam video viral yang diterima, petugas dari kelurahan, Polisi dan TNI mendatangi rumah di kawasan RT 2 RW 4 Sondakan. Dari pembicaraan lebih lanjut, ibu berjilbab dengan logat khas Jakarta ini mengaku tinggal sejak 1993.
Hanya saja saat seorang petugas meminta data justru ibu tersebut mengatakan rese dan Jakarta tidak serese di Solo. Bahkan ibu tersebut kembali menyebut nama Wali Kota Solo untuk menghadapnya ketika petugas menyampaikan tentang tugasnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan dia mengatakan suaminya kenal Wali Kota, semua dari Satpol PP hingga pejabat serta biasa mengurusi orang-orang kumuh di pinggiran.
Berikut dialog ibu dan petugas dalam video:
I : Ibu
P : Petugas
Ibu : Jangan dibiarkan, orang baru itu,
Petugas : Siap, siap, kita akan mintai KTP.
I : Setiap kali setiap detik ada orang masuk.
P : Siap, siap.
I : Saya tinggal disini pak. Ini orang baru semua pak, orang ngontrak semuanya izin.
P : Ya terima kasih atas informasinya. Kemarin belum ada.
I : Kenapa orang lalu lalang dibiarkan. Saya menetap disini, silakan mau, silakan, (video menjauh). Ini rumah-rumah saya, mau diapain. Itu percetakan kenapa buka-buka aja, banyak lalu lalang. Saya dirumah stay hum (home). Di Jakarta pun saya begitu.
ADVERTISEMENT
P: Begini bu, ini kami cuma pendataan.
I : Terlalu dibesar-besarkan.
P: Juga menyampaikan imbauan gitu saja.
I: Terlalu dibesar-besarkan. Kalau caranya kemarin sopan, sopan pak, saya gak bakalan begini kok. Lebih sopan dari orang Jakarta.
P: Sekarang bukan dari kami.
I: Ya, iyalah terlalu banyak masukan yang gak jelas.
P: Gak, kemarin-kemarin dari mana bu kemarin?
I: Orang kampung, tuh. Temannya dia (nunjuk orang perekam video).
Perekam: Loh kita dari kampung lebih menjaga, buk.
P: Gak, gini-gini.
I : Dah, dah Stop-stop, panggil sana pak wali, monggo, malah saya sarankan. Masuk kenal sama bapak, tiap hari sama bapak. Satpol PP tau dia, orang bapak tiap hari ngurusin orang-orang kumuh di pinggiran. Mau apa lagi?, Terlalu, ini sangat keterlaluan kecuali saya pengedar narkoba.
ADVERTISEMENT
P: Begini buk nanti biar masyarakat juga kami berikan.
I: Ah rese, ini lebih rese dari Jakarta ini.
P : Ini pendataan.
I : Ndak ada sopan santunnya, saya sudah ndak suka caranya begini. Kayak gak tau aja, saya orang tinggal disini juga sudah lama. Saya menikah tahun 1993. Terlalu dibesar-besarkan.
P : Ini buk, maaf bu, ini sudah to.
I : Mau apa lagi silakan terus, terus, terus.
P: Yang penting pendataan aja buk.
I : Saya stay hum (home) ya 1x24 jam ada.
P: Ya terima kasih nanti selama 14 hari ya.
I : Emang saya keluyuran.
P: Terima kasih.
I: Rese ah (meninggalkan petugas), dah cukup (suara dari rumah).
ADVERTISEMENT
(Agung Santoso)
-------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!