Konten Media Partner

Ziarah Jelang Ramadan, Roy Yamin Doakan Leluhur dan Raja Pura Mangkunegaran

29 Maret 2022 20:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cucu Mangkunegara VIII, Roy Rahajasa Yamin. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Cucu Mangkunegara VIII, Roy Rahajasa Yamin. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Ruwahan yang menjadi salah satu tradisi Pura Mangkunegaran menjelang Ramadan selalu dilakoni cucu Mangkunegara VIII, Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) KRMH Roy Rahajasa Yamin.
ADVERTISEMENT
Namun kali ini tradisi tersebut dirasa berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebab Pura Mangkunegaran baru saja menobatkan Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai raja penerus takhta Mangkunegara IX.
Sembari tetap berziarah ke makam leluhur Pura Mangkunegaran, kali ini Roy juga mendoakan kepemimpinan KGPAA Mangkunegara X agar mampu memerintah dengan lancar.
“Semoga dapat berjalan dengan baik. Bisa merangkul seluruh kerabat, seperti himpunan kerabat Mangkunegaran serta Yayasan Soerya Soemirat,” kata Roy, Selasa (29/03/2022).
Cucu pahlawan nasional Muhammad Yamin ini menerangkan, selama ini ruwahan di Mangkunegaran diisi dengan ziarah ke makam-makam leluhur Kerajaan Mataram Islam.
Tidak terkecuali makam ayahnya Dang Rahadian Sinayangish Yamin dan makam kakeknya Mangkunegara VIII, di Astana Girilayu Karanganyar.
ADVERTISEMENT
“Di situ juga ada makam Mangkunegara IV, V, VII dan IX.”
Selain Astana Girilayu, ziarah juga dilakukan Roy di Astana Mangadeg yang menjadi lokasi peristirahatan terakhir Mangkunegara I, II dan III.
“Dalam bulan baik ini, semoga arwah semua leluhur diberikan tempat terbaik oleh Tuhan,” harapnya.
Sementara itu terkait pertemuannya dengan GPH Paundrakarna Suryaputra Jiwanegara, Roy mengaku belum pernah bersua putra sulung Mangkunegara IX usai penobatan Mangkunegara X pada 12 Maret 2022.
Diketahui, baik Roy maupun Paundra sebelum penobatan Mangkunegara X sama-sama santer disebut sebagai kandidat raja Pura Mangkunegaran.
(Agung Santoso)