Konten dari Pengguna

Teknologi Hijau dalam Gaya Hidup: Membangun Masa Depan Tanpa Asap Rokok

Benita Dominique Panjaitan
Mahasiswi Universitas Airlangga, S1-Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan
13 Desember 2023 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benita Dominique Panjaitan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika kita mendengar istilah 'teknologi hijau' mungkin beberapa dari kita langsung terlintas pikiran mengenai inovasi maupun teknologi yang canggih dan futuristik. Meskipun hal itu benar, sebenarnya teknologi hijau dapat dimaknai dengan hal yang lain. Salah satunya jika kita memaknai teknologi hijau sesuai dengan prinsip yang dianut.
ADVERTISEMENT
Apa saja prinsip dalam teknologi hijau?
Foto oleh Quân Thiều Quang : https://www.pexels.com/photo/cattle-on-green-pasture-in-countryside-19378787/
Terdapat enam prinsip dalam teknologi hijau yang mungkin telah diketahui umum yaitu refine, reuse, reduce, recovery, recycle, dan retrive energy. Dari pemahaman setiap prinsip tersebut, terbentuk sebuah pemikiran atau sebuah mindset bahwa untuk mewujudkan teknologi hijau 'langkah kecil' seperti mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan juga termasuk.
Dengan kata lain, penerapan teknologi hijau dapat dilakukan oleh setiap individu tanpa perlu menciptakan inovasi atau teknologi canggih terlebih dahulu. Setiap orang memiliki kemampuan untuk menerapkan teknologi hijau dalam kehidupannya dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip dari teknologi hijau itu sendiri.
Salah satu implementasi yang dapat dilakukan yaitu dengan mengurangi atau menghentikan pemakaian rokok.
Mengapa rokok?
Foto oleh Sera Cocora : https://www.pexels.com/photo/cigarette-buts-on-brown-soil-1058472/
Berdasarkan hasil eksperimen terkontrol yang dilaporkan dalam Tobacco Control, ditemukan bahwa polusi udara yang dihasilkan oleh rokok 10 kali lebih besar dibandingkan dengan knalpot mobil diesel. Selain itu, menurut sumber dari Universitas Andalas, asap rokok memiliki kandungan yang serupa dengan gas penyebab pencemaran udara yang berasal dari hasil industri. Racun utama yang terdapat dalam asap rokok mencakup tar, nikotin, dan karbon monoksida (CO). Perlu dicatat bahwa kandungan ini tidak hanya ditemukan pada rokok tradisional (rokok batang), tetapi juga pada rokok dalam bentuk vape dan jenis lainnya, yang bahkan dapat lebih berbahaya dampaknya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, sampah puntung rokok tergolong sebagai salah satu jenis sampah yang paling umum ditemui di berbagai belahan bumi. Sampah tersebut mengandung zat racun berbahaya yang dapat mencemari lingkungan.
Industri tembakau, sebagai fasilitas produksi rokok, turut berperan dalam merusak lingkungan dan ekosistem. Industri tembakau memiliki kontribusi signifikan terhadap perubahan iklim, peningkatan suhu global, penurunan ketahanan iklim, dan degradasi ekosistem lingkungan.
Dampak negatif rokok terhadap lingkungan juga terungkap melalui data yang dikumpulkan dari responden KIC pada tanggal 21-22 Agustus 2023, melalui platform databoks oleh Nabila Muhamad. Hasilnya menunjukkan bahwa 57% responden menyatakan asap rokok sebagai salah satu sumber utama pencemaran udara di lingkungan.
Terlepas dari dampak-dampak yang sangat berbahaya bagi lingkungan, rokok memegang peranan sebagai salah satu pilar ekonomi terbesar di Indonesia. Sebanyak 70% penduduk Indonesia mengonsumsi rokok, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Persentase 70% tersebut mungkin hanya mencakup sebagian kecil penduduk yang tercatat sebagai pengguna rokok, sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah perokok sebenarnya lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukan bahwa pengurangan maupun pemberhentian pemakaian rokok oleh satu atau dua orang saja dapat memberikan dampak yang cukup signifikan, mengingat prevalensi yang tinggi dalam penggunaan rokok di masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama menerapkan teknologi hijau, dimulai dari langkah kecil seperti mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaan rokok. Bukan berarti kita dilarang untuk menciptakan atau menemukan inovasi lain dalam penerapannya; tentu saja hal itu sangat diperbolehkan. Namun, kita juga dapat merealisasikannya melalui tindakan sederhana yang, meskipun tidak mencolok dari luar, memiliki dampak yang signifikan.