Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pentingnya Pemahaman dan Peranan Mahasiswa di Pemilu 2024
29 Januari 2024 14:45 WIB
Tulisan dari Benni Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemilu merupakan sebuah pesta demokrasi Indonesia yang diadakan sekali 5 tahun. Pemilu 2024 akan banyak generasi muda menjadi pemilih yang terdiri dari milenial dan gen Z. Bagi milenial ini bukanlah pemilu pertamanya, namun bagi gen Z ini merupakan pemilu pertama mereka.
ADVERTISEMENT
Saat ini Gen z merupakan anak bangsa yang mengenyam bangku SMA dan Perkuliahan. Gen z dianggap sudah mampu memilih sendiri pilihannya, terutama mahasiswa. Mahasiswa di Indonesia dianggap sebagai kaum intelektual oleh masyarakat karena tidak semua rakyat Indonesia seumurannya mencicipi bangku perkuliahan. Anggapan mahasiswa sebagai kaum intelektual itu tidak lepas dari peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan agen pengontrol kebijakan. Anggapan masyarakat tersebut seharusnya dibayar oleh mahasiswa, salah satunya dengan pehaman tentang pentingnya pemilu dan memilih calon pemimpin yang baik.
Banyak tantangan yang harus dilalui oleh mahasiswa agar pemilu 2024 menjadi satu langkah yang baik dalam menyambut Indonesia emas 2045. Mahasiswa yang dianggap sebagai kaum intelektual memiliki peranan penting karena suara mahasiswa didengarkan oleh masyarakat. Sehingga mahasiswa dapat berperan dalam penyebaran informasi tentang pentingnya pemilu 2024 ini. Namun, sebelum itu mahasiswa haruslah memahaminya terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa langkah yang bisa diterapkan oleh mahasiswa untuk mencerdaskan dirinya masyarakat. Langkah pertama yang dapat dipakai oleh mahasiswa dengan cara kerjasama dengan pihak penyelenggara pemilu. Langkah kedua, mencari tahu mengenai calon pemimpin yang akan dipilih. Langkah ketiga, pahami informasi yang mengandung hoaks, ujaran kebencian dengan cara memabaca berita terpecaya, meonoton video selengkap-lengkapnya jangan potongan video atau video atau kata-kata dari internet yang dianggap benar karena sesuai keinginan atau fanatik terhadap calon pemimpin. Langkah keempat, mecari tahu gagasan, visi dan misi calon sehingga calon yang dipilih merupakan piphan terbaik. Langkah kelima, tidak mudah tergiur pada janji-janji yang tidak masuk akal dan sogokan. Langkah terkahir adalah penyebaran informasi oleh mahasiswa kepada masyarakat merupakan informasi yang terbukti kebenarannya, serta memberi pemahaman tentang hoaks.
Maka dari itu, mahasiswa diharapkan menjadi pelopor dalam memberi pemahanan tentang pemilu kepada masyarakat. Sebelum memberikan pemahan tersebut mahasiswa hendaklah memahami arti penting pemilu bagi kemajuan Indonesia. Informasi yang diberikan oleh mahasiswa merupakan informasi yang sudah terpecaya, bukan hoaks ataupun ujaran kebencian.
ADVERTISEMENT
***Benni Saputra, Mahasiswa Proteksi Tanaman 20 Universitas Andalas